Hilirisasi Gas Bumi Bisa Jadi Motor Penggerak Ekonomi RI Tumbuh 8%

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
15 December 2024 15:54
First welding pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 2 oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Batang, Senin (30/09/2024). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: First welding pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 2 oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Batang, Senin (30/09/2024). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan bahwa program hilirisasi gas bumi di Indonesia bisa mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi hingga 8% sesuai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan program hilirisasi gas bumi di dalam negeri sendiri diperlukan implementasi kebijakan yang tepat hingga kerja sama dengan seluruh pihak terkait.

"Dengan implementasi kebijakan yang tepat dan dukungan seluruh stakeholder, hilirisasi gas bumi di Indonesia dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelasnya dalam acara BPH Migas Awards 2024, di Intercontinental Jakarta, dikutip Minggu (15/12/2024).

Adapun, dia mengatakan selain program hilirisasi gas yang dinilai penting sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, pihaknya juga terus mendorong ketersediaan energi dengan melakukan pembangunan infrastruktur gas di Indonesia.

"Aksesibilitas dan pembangunan infrastruktur energi diantaranya infrastruktur gas bumi sebagai salah satu grand strategy untuk tetap menjaga ketahanan energi dalam transisi energi," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan ketahanan energi dengan memperhatikan produksi minyak dan gas bumi di sisi hulunya. Erika menilai hal itu bisa meningkatkan pasokan migas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan Indonesia atas impor migas.

"Perhatian pada sisi hulu yaitu melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi lifting minyak. Pasokan yaitu bagaimana meningkatkan pasokan dalam negeri dan mengurangi impor atau swasembada energi," katanya.

Dengan begitu, pihaknya mendorong kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak termasuk kepada badan usaha untuk bisa menyalurkan sumber energi yang ramah lingkungan.

"Melalui penyusunan kebijakan yang lebih komprehensif dengan melakukan kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak yang terkait diharapkan Indonesia dapat segera mewujudkan penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," tandasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPH Migas Ungkap Gas Bumi Penting Bagi Energi Transisi, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular