Demonstran melakukan unjuk rasa pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol di luar gedung Majelis Nasional, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (14/12/2024). Hingga siang ini, voting di Majelis Nasional menegaskan sebanyak 204 suara mendukung pemakzulan dan 85 suara menolak. Adapun 8 suara abstain dan 3 lainnya tidak sah. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Adapun, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan saat berlangungnya pleno untuk kedua kalinya atas usulan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol atas upayanya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Mereka membawa poster dan meneirakkan sloga-slogan ang ditunjukkan oleh Partai Demokrat sebagai oposisi utama terhadap Yoon. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
"Menolak pemakzulan adalah pengkhianatan terhadap rakyat," kata partai tersebut dalam pernyataan tersebut, yang menuntut lebih dari partai yang berkuasa untuk bergabung dalam pemakzulan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jika dimakzulkan, Yoon akan kehilangan wewenang tetapi tetap menjabat sampai Mahkamah Konstitusi mencopot atau mengembalikannya. Sementara itu, Perdana Menteri Han Duck-soo akan menjabat sebagai penjabat presiden. (REUTERS/Kim Hong-Ji)