Prabowo Baru Ngantor di IKN Tahun 2028, Menteri Hanggodo Buka Suara

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
13 December 2024 18:21
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan pembangunan underpass Joglo di Surakarta, Jawa Tengah, hari ini, Sabtu (16/11/2024). (Dok. PUPR)
Foto: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan pembangunan underpass Joglo di Surakarta, Jawa Tengah, hari ini, Sabtu (16/11/2024). (Dok. PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan alasan mengapa Presiden Prabowo Subianto baru berkantor di Ibu Kota Nusantara pada 2028 nanti, yakni di 17 Agustus 2028 atau 4 Tahun Lagi.

Prabowo baru akan berkantor ketika fasilitas yang seharusnya ada sudah tersedia. Jika tidak maka pemerintahan akan kesulitan untuk menjalankan pemerintahannya.

"Presiden Prabowo masih menunggu kesiapan sarana dan prasarana di IKN, seperti gedung legislatif dan yudikatif," ujar Dody saat ngopi dengan Wartawan Infrastruktur di Kantor Kementerian PU, Jakarta pada Jumat, 6 Desember 2024.

Saat ini pembangunan IKN lebih banyak terfokuskan pada pembangunan eksekutif. Namun sudah mulai mengarah ke pembangunan Gedung legislative dan yudikatif.

IKNFoto: Dok: PTPP
IKN

Selain itu, pembangunan infrastruktir lainnya pun masih terus berjalan, termasuk penyelesaian kontrak yang sudah ada.

"Kita nunggu arahan dari Pak presiden, kita fokus menyelesaikan saja yang sudah ada," tutur Dody.

Pemerintah tengah membangun hunian untuk aparatur sipil negara, targetnya tahun ini dibangun 27 tower apartemen ASN, kemudian di tahun depan bertambah 20 apartemen lagi.

"Tahun ini ditargetkan selesai 27 tower. Di 2025 kita harus menyelesaikan 20 tower lagi jadi total 47 (tower)," kata Wakil Menteri PU Diana.

Tercatat total progres pembangunan infrastruktur di IKN oleh Kementerian PU sebanyak 109 paket dengan nilai Rp89 triliun yakni 61,7%. Rinciannya progres batch 1 (terkontrak 2020-Maret 2023) sebanyak 40 paket dengan nilai Rp25,1 triliun sebesar 95,8%, progres batch 2 (terkontrak April 2023-November 2023) sebanyak 31 paket dengan nilai Rp27,6 triliun sebesar 75,1%, dan progres batch 3 (terkontrak Desember 2023-2024) sebanyak 38 paket dengan nilai Rp36,2 triliun sebesar 27,9%.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kawal Swasembada Pangan, Menteri Hanggodo Cek Irigasi Sampai Bendungan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular