APBN 2025 Bakal Bengkak, Imbas dari 'Kabinet Gemuk'

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan telah memproyeksikan potensi bengkaknya anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada 2025. Pemicunya adalah penambahan jumlah kementerian dan lembaga Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Tentu akan ada tambahan untuk 2025," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata, di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Isa mengatakan, saat ini pun Kementerian Keuangan masih menerima usulan dari berbagai kementerian atau lembaga (K/L) Kabinet Merah Putih untuk penambahan anggaran. Menurutnya, hingga saat ini usulan itu masih dalam tahap penelaahan.

Baca: Sukses Buat Trobosan Kebijakan, Menteri AHY Raih Penghargaan Ini!

Ia juga mengingatkan, untuk proses penambahan anggaran K/L itu sendiri akan dilakukan secara formal pada tahun anggaran 2025 dan akan dibahas secara langsung antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Presiden Prabowo Subianto.

"APBN 2025 sudah diketok bersama DPR September, dan kemarin DIPA nya juga sudah dibagikan, itu berdasarkan anggaran yang telah disetujui bersama DPR," ucap Isa.

"Kalau nanti ada tambahan kita akan lakukan di 2025. Usulan sudah masuk beberapa, ini akan ditelaah dan dibahas dengan ibu menteri keuangan dan bapak presiden," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, APBN 2025 telah disepakati antara pemerintah dan DPR akan defisit senilai Rp 616,2 triliun atau 2,53% dari PDB. Disebabkan target pendapatan negara Rp 3.005,1 triliun, sedangkan belanja negara dirancang senilai Rp 3.621,3 triliun.

Meski begitu, penting dicatat bahwa total menteri kabinet Prabowo sendiri sebanyak 48 orang sedangkan wakil menterinya sejumlah 55 orang. Untuk era Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, jumlah menterinya 34 orang dengan jumlah wakil menteri nya sebanyak 18 orang.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dewan Pakar Prabowo Buka Suara Soal Revisi APBN 2025