Perkuat Perusahaan Lokal, Agus Gumiwang Raih Penghargaan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi dan terintegrasiCNBC Indonesiamenggelar CNBC Indonesia Awards 2024 sebagai wujud apresiasi dan kinerja yang telah diraih para pelaku ekonomi dan dunia usaha di tahun 2024 dengan mengusung tema "Embracing Optimism in the New Era of Indonesia".

Penghargaan ini bukan hanya diberikan kepada perusahaan melainkan juga para pemimpin perusahaan yang mampu membawa perubahan dan mengukir kisah sukses di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik. Salah satunya adalah Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang sebagai Leading Policy Maker in Strengthening Local Components and Providing Support to Local Companies.

"Saya sampaikan penghargaan yang sangat pantas bukan hanya kami yang pantas adalah seluruh pegawai di Kemenperin. Bersama kami kekeuh dan konsisten berkaitan dengan nilai TKDN yang pasti penghargaan ini diberikan abang kita Pak CT memperkuat semangat kita berjuang untuk dalam negeri majukan produk-produk nasional," kata Agus dalam Awarding Night CNBC Indonesia Awards 2024 di The Westin Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Agus Gumiwang Kartasasmita dikenal sebagai politikus yang sudah malah melintang puluhan tahun. Agus terpilih untuk menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019 - 2024. Dia terpilih lagi dalam Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto dengan menduduki jabatan yang sama.

Sebelumnya, Agus pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada 24 Agustus 2018 hingga 20 Oktober 2019.Selama menjabat, Agus dikenal luas sangat mendukung penggunaan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan Standard Nasional Indonesia (SNI).

TKDN sendiri adalah kebijakan yang mewajibkan produk-produk tertentu untuk menggunakan komponen lokal dalam produksinya.Berkaitan dengan kebijakan implementasi TKDN, beberapa regulasi sudah ada. Di antaranya, Peraturan Pemerintah (PP) nomor 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri dan Keputusan Presiden nomor 24 tahun 2018 tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri.