Inflasi RI Terendah di Dunia, Begini Penjelasan Sri Mulyani

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 11/12/2024 10:15 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam menyerahkan Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2025 kepada kementerian dan lembaga pada hari ini, Selasa (10/12/2024). Selain penyerahan DIPA, Prabowo juga menyerahkan Buku Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2025. (Dok: Muchlis JR- Biro Pers Sekertariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kepuasannya perihal laju inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia yang tetap rendah jelang akhir 2024. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK Indonesia pada November 2024 mencapai 1,55% (year on year/yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membenarkan bahwa laju inflasi di level 1,55% juga merupakan laju inflasi yang terendah di dunia.

"Kita lihat dari sisi sumbangannya terutama untuk volatile food juga mengalami penurunan yang sangat drastis. Ini mengambarkan upaya kita untuk menstabilkan dan menjaga tingkat harga pangan pada tingkat yang terjangkau oleh masyarakat telah mampu dilakukan," papar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Istana Merdeka, dikutip Rabu (11/11/2024).


Menurut Sri Mulyani, kondisi yang baik ini tentu perlu dan akan menjadi salah satu landasan bagi pemerintah di bawah pimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran rakabuming Raka untuk terus meningkatkan dan mengakselerasi pembangunan.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga menegaskan bahwa tren inflasi Indonesia selama 10 tahun terakhir tetap terkendali rendah. Bahkan, inflasi Indonesia merupakan yang terendah di dunia.

"Terjaga dalam kisaran target 2,5 plus minus 1% di sebagian besar dari berada dalam kisaran target didukung eratnya sinergi inflasi oleh pemerintah pusat dan daerah serta konsistensi kebijakan BI dalam koordinasi erat pengendalian inflasi pusat-daerah," kata Perry.

Ini ditunjukkan dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan secara massal di berbagai daerah.

Ke depannya, BI memperkirakan inflasi tetap terkendali di kisaran sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025.

"Kami apresiasi sebesar-besarnya ke pak Presiden atas konsistensi kepemimpinan arahan inovasi kebijakan serta dorongan sinergi untuk pengendalian inflasi," tegasnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Atas Nama Efisiensi, Sri Mulyani Siap Pangkas Anggaran 2026