Jepang Revisi PDB Juli-September, Naik 1,2%
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Jepang tumbuh pada kuartal ketiga (Q3) 2024, Juli-September, dengan lebih cepat dari yang dilaporkan sebelumnya. Ini setelah revisi dilakukan Kantor Kabinet dalam investasi modal dan ekspor.
Produk domestik bruto (PDB) naik 1,2% per tahun (yoy) dalam tiga bulan hingga September. Data tersebut lebih tinggi dari perkiraan median ekonom dan estimasi awal pertumbuhan 0,9%.
Angka yang direvisi tersebut diterjemahkan menjadi ekspansi kuartal ke kuartal (qtq) sebesar 0,3%. Angka ini naik dibandingkan dengan catatan yang dikeluarkan 15 November, 0,2%.
Ekonomi Jepang ke depan diyakini masih akan terganggu ketidakpastian atas tarif yang diusulkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski tak mendapat ancman resmi Trump seperti China, Meksiko dan Kanada, politisi Partai Demokrat AS itu telah sesumbar akan menerapkan tarif 10-20% ke semua negara dalam kampanyenya.
Beberapa ekonom telah meragukan kelayakan peningkatan biaya pinjaman karena ekonomi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang pasti, seperti yang terlihat dalam data pengeluaran rumah tangga yang lamban baru-baru ini.
Secara rinci, komponen belanja modal PDB, barometer kekuatan yang dipimpin oleh permintaan swasta, turun 0,1% pada Q3. Angka ini direvisi naik dari penurunan 0,2% dalam estimasi awal. Namun, konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari separuh ekonomi Jepang, meningkat hanya 0,7% , turun dari pembacaan awal pertumbuhan 0,9%.
Permintaan eksternal, atau ekspor dikurangi impor, turun 0,2 poin persentase, dibandingkan dengan penurunan 0,4 poin persentase dalam pembacaan awal. Di sisi lain, permintaan domestik menyumbang 0,5 poin persentase terhadap pertumbuhan.
(sef/sef)