Breaking News

Pemakzulan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Gagal, Ini Respons Oposisi

Redaksi, CNBC Indonesia
07 December 2024 19:57
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan saat unjuk rasa yang menyerukan pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang mengumumkan darurat militer, yang kemudian dicabut beberapa jam kemudian, di depan Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, 7 Desember 2024. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Foto: Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan saat unjuk rasa yang menyerukan pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang mengumumkan darurat militer, yang kemudian dicabut beberapa jam kemudian, di depan Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, 7 Desember 2024. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota parlemen oposisi gagal memakzulkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol atas krisis politik yang dipicu oleh penerapan darurat militer awal pekan ini. 

Pemakzulan membutuhkan dua pertiga suara di badan legislatif Korea Selatan yang memiliki 300 kursi, namun kurang dari 200 anggota parlemen memberikan suara mendukung mosi tersebut, yang diajukan oleh pihak oposisi awal pekan ini. Upaya pemakzulan ini , jika berhasil, akan segera mencabut kekuasaan kepresidenan dari kelompok konservatif Yoon.

Meski gagal dalam upaya pertama ini, anggota parlemen oposisi berjanji akan mengadili untuk kedua kalinya pada hari Rabu.

Sebelumnya, sejumlah anggota partai penguasa di Korea Selatan, People Power Party (PPP), walk out atau keluar ruangan, saat mulainya proses sidang pleno pemakzulan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol.

Anggota parlemen dari partai Yoon Suk Yeol yang walk out berusaha memboikot proses pemungutan suara pemakzulan. Beberapa anggota parlemen oposisi berteriak kepada anggota parlemen partai yang berkuasa: "Pengkhianat, kembalilah".

Ketua DPR Korsel, Woo Won-shik yang juga merupakan anggota parlemen dari partai Demokrat, telah meminta anggota PPP yang keluar sebelumnya untuk kembali memberikan suara dalam proses pemakzulan tersebut.

Merespons gagalnya upaya pemakzulan tersebut, puluhan ribu pengunjuk rasa masih berkumpul menyuarakan aspirasi mereka untuk mengakhiri kepemimpinan Presiden Yoon.

Melansir laporan The New York Times, saat seorang aktivis mengumumkan mosi pemakzulan gagal, massa di depan panggung bereaksi dengan diam. Kemudian mereka melontarkan kecaman dari aktivis lain atas hasil pemilu tersebut. "Kami tidak akan tinggal diam."


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemakzulan Presiden Korsel Dimulai, Partai Penguasa Walk Out!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular