Media Asing Sorot Kasus Gus Miftah yang Bikin Heboh Warga RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Viralnya video Gus Miftah yang menghina penjual es teh yang berujung pada permintaan maaf baru-baru ini turut menjadi sorotan media asing. Salah satunya adalah Channel News Asia (CNA) asal Singapura, yang memberitakan insiden tersebut dalam sebuah artikel, Jumat (6/12/2024).
Dalam artikel berjudul 'Prabowo's Special Envoy Gus Miftah Resigns After Uproar Over Him Calling Street Vendor Stupid', CNA membahas bagaimana Gus Miftah akhirnya mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Hal ini dikarenakan tekanan publik yang besar kepadanya.
"Saya mengambil keputusan ini bukan karena ditekan oleh siapa pun atau atas permintaan siapa pun, tetapi karena rasa hormat yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat," kata Gus Miftah dalam laporan tersebut.
CNA juga menyoroti bagaimana Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menyebut bahwa sebenarnya pihak istana telah mengambil tindakan terhadap Gus Miftah. Nasbi menyatakan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya telah menegur figur 43 tahun itu.
"Presiden telah memberikan peringatan kepadanya (Gus Miftah) melalui Sekretaris Kabinet (Teddy Indra Wijaya) dan memerintahkannya untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji," tambah laporan itu
Sebelumnya, Gus Miftah mendapat kritik keras dari publik setelah video interaksinya dengan seorang penjual es teh viral di media sosial. Dalam sebuah video, Gus Miftah disebut mengerjai (prank) seorang penjual minuman yang menjajakan dagangannya di acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu bernama Sunhaji.
"Es teh mu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.
Hingga 6 Desember, lebih dari 318.480 netizen telah menandatangani petisi yang diluncurkan pada 4 Desember melalui platform change.org yang menyerukan pemecatan Gus Miftah. Banyak komentar juga membanjiri akun media sosial Presiden Prabowo dengan menggunakan tagar '#boikotmiftah' dan '#pecatmiftah'.
"Dia harus diberhentikan karena dia dapat menjadi beban bagi pemerintah, kabinet, dan citra Prabowo karena apa yang dikatakannya bertentangan (dengan pendekatan pemerintah saat ini)", kata Agung Baskoro, pengamat politik dari lembaga Trias Politika Strategis, kepada CNA.
Setelah kejadian ini, Sunhaji dilaporkan menerima curahan dukungan dalam bentuk sumbangan. Beberapa bahkan menawarkan untuk mensponsorinya dalam perjalanan haji ke Mekkah.
Di sisi lain, Gus Miftah telah menyambangi Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung. Ia dilaporkan telah memberikan sejumlah uang dan berjanji akan mengadakan pengajian di rumah Sunhaji
Disorot Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim
PM Malaysia Anwar Ibrahim juga menyoroti kejadian ini. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Anwar saat memberikan pidato dalam acara Majelis Warga Kementerian Keuangan bersama Perdana Menteri dan Menteri Keuangan yang diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Kamis (5/12/2024).
Dalam video yang dirilis di Facebook oleh Kementerian Keuangan Malaysia, Anwar mengungkapkan keresahannya terhadap kasus tersebut.
"Di Indonesia beberapa hari ini riuh rendah dalam media sosial, seorang kyai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh. Oh ada yang nonton ya? Saya, teman-teman di Indonesia ada yang kirim, dan jadi viral," ujar Anwar.
Ia mengatakan video viral yang ditontonnya tersebut membuatnya sangat merasa aneh. Bahkan, tuturnya, Presiden Prabowo Subianto pun sampai memberikan pernyataan yang cukup keras sehingga Gus Miftah akhirnya meminta maaf.
"Ini satu contoh bahwa pengangkuhan, sombong, itu kadang-kadang bukan saja di kalangan orang-orang yang tak tahu agama, (tetapi juga) orang yang paham agama yang bicara tentang Islam, akidah, dan, salat dan sunat," tuturnya.
Gus Miftah Mengundurkan Diri
Menyusul polemik pedagang es teh yang merembet luas, Miftah mengumumkan pengunduran dirinya melalui konferensi pers di di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
Dalam keterangannya, ia mengatakan pengunduran dirinya tidak berdasarkan tekanan dari pihak luar, melainkan keputusan dirinya sendiri.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam... Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah, mengutip CNN Indonesia, Jumat (6/12/2024).
"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," sambungnya.
Istana buka suara terhadap keputusan mundurnya Miftah Maulana Habiburrahman atau yang kerap dipanggil Miftah yang mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Kita menghormati keputusan beliau," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, melalui pesan singkat, Jumat (6/12/2024).
Hanya saja ia belum mau membeberkan apakah Miftah sudah memberikan surat pengunduran diri secara resmi atau belum. Namun, ke depan mengenai kursi kosong yang ditinggalkan pada posisi Miftah ini merupakan hak prerogatif presiden.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]