DPN APTI Sebut Agenda Diversifikasi Tembakau Dapat Matikan Petani

dpu, CNBC Indonesia
04 December 2024 16:08
Ilustrasi petani tembakau. (Dok.Pixabay)
Foto: Ilustrasi petani tembakau. (Dok.Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji mengungkap bahwa agenda diversifikasi tembakau yang ada dalam Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dapat mematikan kehidupan petani tembakau.

Padahal, tanaman tembakau masih dibutuhkan oleh sekitar 4 juta petani tembakau dan buruh tembakau untuk memenuhi hajat hidup ekonominya.

"Pemerintah tidak bisa memaksa petani beralih dari tanaman tembakau ke tanaman lain. Kita ini tidak lagi hidup di zaman cultuurstelsel (tanam paksa)," kata Agus.

Agus pun mengingatkan bahwa Undang-Undang melindungi petani untuk bebas menanam tanaman yang dianggap menguntungkan. Hal itu diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

"Sekali lagi, petani tidak bisa dipaksa menanam tanaman lain. Pemerintah jangan asal ganti tanaman saja tanpa memikirkan dampaknya bagi petani tembakau," tegas Agus.

Menurut Agus, jika ingin mengendalikan tanaman tembakau, seharusnya yang dikendalikan bukan soal diversifikasi di negeri sendiri, akan tetapi yang sangat perlu dikendalikan adalah masifnya rokok ilegal yang sangat jelas menggerus penerimaan negara, dan industri hasil tembakau legal di Indonesia.

Melihat hal tersebut, Agus pun mewanti-wanti, jangan sampai jutaan petani menanam tembakau, tetapi tidak bisa menjualnya.

"Berilah petani tembakau ruang kehidupan ekonomi di negeri sendiri," pungkas Agus.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha-Pekerja Rokok Teriak Efek Aturan Cukai Naik-Kemasan Polos

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular