Mantan Kepala Bappenas Bongkar Pemicu Kelas Menengah 'Turun Kasta'

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
04 December 2024 19:10
Potret Pekerja Jakarta Usai Putusan Kenaikan UMP 2024. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Potret Pekerja Jakarta Usai Putusan Kenaikan UMP 2024. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi kelas menengah di Indonesia tengah menjadi sorotan. Banyak kelas menengah ditenggarai jatuh ke kelompok ekonomi yang lebih rendah karena sulitnya mencari pekerjaan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah berkurang 9,48 juta orang pada periode 2019-2024. Penurunan proporsi  dipicu oleh Pandemi Covid-19.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas 2014-2015, Andrinof Chaniago menegaskan jatuhnya kelas menengah ini sebenarnya bukan dipicu oleh pelemahan ekonomi. Melainkan distribusi ekonomi yang memburuk.

"Bukan asetnya melesu, karena distribusinya makin buruk," ungkapnya dalam Koneksi Podcast Cuap Cuap Cuan, Rabu (4/12/2024).

Pemburukan distribusi ini dikarenakan adanya sektor dengan profit yang besar tetapi tidak memberikan multiplier effect yang luas dan sulit ditembus karena hanya dikuasai oleh segelintir pihak. Sektor ini adalah pertambangan.

"Yang bisa ikut di tambang itu paling banyak 2.000. Kalau dilihat jumlah perusahaan, sekitar 2.000. Mungkin nambah dikit bisa. Tapi minta belas kasihan dari yang sudah punya, kan begitu," katanya.

Sementara itu, sektor yang bisa menggerakkan ekonomi secara inklusif yaitu industri manufaktur. Namun, pembiayaannya mahal dan pasarnya dibuka untuk produk luar.

Sekalipun muncul pelaku usaha manufaktur baru, Andrinof melihat mereka ujung-ujungnya hanya akan memilih industri ekstraktif, balik lagi ke sawit, batu bara dan nikel. Pasalnya, industri ini memiliki margin yang tinggi.

"Maka kalaupun dia punya uang, dia gak akan invest di industri. Kalau dia pinjam itu dari bank, marginnya kecil, lalu khawatir gak stabil. Tapi begitu dapat izin tambang goyang-goyang kaki," kata Andrinof.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ketimpangan Melebar Bikin Kelas Menengah Terpuruk, RI Dalam Bahaya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular