Bahlil Pastikan RI Punya 'Nuklir' Pada Tahun 2032, Segini Kapasitasnya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 02/12/2024 14:20 WIB
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat Rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia sedang merancang untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di tanah air. Rencananya, pembangunan pembangkit nuklir itu bisa terlaksana pada tahun 2032.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pihaknya telah menyusun draf rancangan Peraturan Presiden (Perpres( tentang Komite Pelaksanaan Program Energi Nuklir (KP2N), dibarengi dengan sosialisasi dan eksekusi PLTN dalam mendukung transisi energi menuju net zero emission pada tahun 2060.

"Menyangkut dengan nuklir ini saya pikir ini salah satu terobosan yang harus kita lakukan, dan di DEN (Dewan Energi Nasional) sendiri sudah membicarakan hal ini. Kita targetkan di 2032 nuklir ini sudah jalan, karena ini salah satu cara untuk menurunkan nilai cost listrik dan sekaligus untuk menuju energi terbarukan," ungkap Bahlil dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Senin (2/12/2024).


Dalam tahap awal, kata Bahlil, kemungkinan pembangunan pembangkit nuklir akan dilakukan untuk skala-skala kecil sekitar 250 Mega Watt (MW) sampai 500 MW. Jika itu sukses, kelak pemerintah akan membangun skala yang lebih bagus.

"Jadi menyangkut 2025 Pak, kami mulai fokus untuk membahas aturan-aturan yang terkait dengan nuklir, karena 2032 dalam program itu kami berpikir bukan baru memulai, tapi kalau bisa sudah ada yang sudah jalan itu jauh lebih baik," tegas Bahlil.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Hashim: Prancis Tertarik Investasi Pembangkit Listrik Nuklir di RI