Harga Naik Terus, Inflasi Emas Perhiasan Tembus 2,87% di November 2024
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat emas perhiasan kembali mengalami inflasi pada November 2024. Inflasi emas perhiasan yang masuk ke dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 2,87% dan memberikan andil 0,04%.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi utama pada November 2024. Pada
"Tingkat inflasi kelompok ini pada November 2024 adalah sebesar 0,65% utamanya didorong emas perhiasan komoditas emas perhiasan terus inflasi selama 15 bulan terakhir," ujar Amalia dalam rilis BPS, Senin (3/12/2024).
Adapun, inflasi emas ini sejalan dengan kenaikan harga emas dunia. Dari data Refinitiv, emas yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai selama ketidakstabilan geopolitik telah melonjak 35% tahun ini.
Ke depannya, harga emas masih diperkirakan terus meningkat. Harga emas global pada pekan ini berpotensi bergerak dengan volatilitas tinggi karena ada rilis data pekerjaan Amerika Serikat dan pidato kepala bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed.
Berdasarkan data Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada awal perdagangan hari ini, Senin (2/12/2024) pukul 6.10 WIB tercatat di US$2.647,93, melemah 0,2% dari posisi sebelumnya.
Sepanjang pekan kemarin, harga logam mulia ini menunjukkan pola naik-turun yang signifikan, mencatatkan kenaikan tipis ke US$2.638,87 per troy ons pada Jumat pagi (29/11/2024) sebelum ditutup pada level US$2.653,55 per troy ons di akhir sesi perdagangan.
(haa/haa)