Kacau! Level Produktivitas Pekerja RI tertinggal 28 Tahun dari Korea

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
26 November 2024 17:50
INFOGRAFIS, Sebaran Pengangguran di indonesia, Lulusan SMK Terbanyak
Foto: Infografis/ Sebaran Pengangguran di Indonesia/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia-Kementerian Keuangan menyebutkan level produktivitas pekerja di Indonesia pada 2024 masih tergolong rendah. Level produktivitas pekerja di RI bahkan tertinggal 28 tahun dari Korea Selatan.

"Level produktivitas Indonesia saat ini setara dengan level produktivitas Korea Selatan di tahun 1996 atau 1997," kata Staf Ahli Pengeluaran Negara Kemenkeu, Sudarto dalam acara Social Security Summit 2024, di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, (26/11/2024).

Perlu diketahui, secara sederhana produktivitas tenaga kerja merupakan tingkat kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan produk dalam satu periode waktu. Berdasarkan data yang dipaparkan Sudarto, produktivitas atau output per jam kerja di Korea Selatan pada 2024 mencapai skor 1.200.

Sementara di Indonesia level produktivitas tenaga kerja pada 2024 berada pada skor 400-an. Skor yang dicapai Indonesia itu sama dengan skor yang berhasil diraih negeri ginseng pada 1996.

Sudarto menganggap fakta ini sebenarnya cukup memilukan. Sebab, pada 1960 level produktivitas tenaga kerja Indonesia dan Korea Selatan masih sama, yakni di bawah 200. "Padahal tahun 1960an kita itu berangkatnya sama dengan Korea," ujar dia.

Dia mengatakan peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan pekerjaan rumah bersama semua pemangku kebijakan dan juga masyarakat. Menurut dia, langkah pertama untuk meningkatkan produktivitas itu adalah perbaikan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan.

"Oleh karena itu, anggaran pendidikan kita anggarkan Rp 700 triliun tahun 2025," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan peran serta masyarakat juga penting dalam peningkatan produktivitas ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah memiliki jaminan sosial. Dengan memiliki jaminan sosial, kata dia, masyarakat dapat bekerja tanpa cemas sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya.

"Motornya adalah kerja keras tanpa cemas, tapi jangan kita kerja saja saja, produktivitas juga harus kita tingkatkan," kata dia.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PHK 'Makan Korban' Lagi: Mastercard Pangkas 1.000 Pekerja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular