Bahlil Dorong Hilirisasi Nikel, Tapi..

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 26/11/2024 12:44 WIB
Foto: Smelter tembaga PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE, Gresik, Jawa Timur. (Doc PT Freeport Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bijak, khususnya dalam mendorong hilirisasi nikel.

Menurut dia, dalam proses penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB), maka tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Pasalnya, apabila dilakukan secara ugal-ugalan akan dapat berdampak pada harga komoditas tersebut.

"Mengelola sumber daya secara bijak. Ini harus bijak, bijak itu berarti tidak boleh jor-joran juga. Jadi bukan berarti RKAB banyak, Itu kemudian yang bagus," kata Bahlil dalam acara Minerba Expo di Jakarta, Senin (25/11/2024).


Menurut Bahlil terkait dengan RKAB, perlu ada keseimbangan yang harus tetap pemerintah jaga. Misalnya saja, apabila pemerintah menyetujui RKAB batu bara hingga 1 miliar ton, maka sudah pasti harga emas hitam tersebut di pasar global akan turun drastis.

"Pasti akan turun, itu terjadi antara hukum permintaan dan penawaran termasuk di dalamnya nikel," ujarnya.

Ia lantas memberikan contoh kasus permintaan RKAB nikel oleh salah satu perusahaan yang mencapai 30-40% dari total produksi nasional sebesar 150 juta ton.

"Ada satu perusahaan yang minta sampai 50-60 juta Ini berarti kan gak bijak dong? Nah saya mau belajar sama senior-senior ini Jadi harus ada pemerataan. Harus ada pemerataan supaya apa? Ada kontribusi bersama," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Terjal Hilirisasi Bauksit