Internasional

Laut Merah Panas, Turki Ngamuk ke Houthi Yaman

sef, CNBC Indonesia
21 November 2024 06:12
Kelompok Houthi Yaman merilis sebuah video pada Kamis (20/6/2024) menunjukkan serangan tanggal 12 Juni terhadap kapal pengangkut batu bara MV Tutor milik Yunani di Laut Merah. (via REUTERS/HOUTHI MEDIA CENTRE)
Foto: Serangan kelompok Houthi Yaman ke kapal di Laut Merah (via REUTERS/HOUTHI MEDIA CENTRE)

Jakarta, CNBC IndonesiaLaut Merah kembali panas. Kali ini melibatkan Turki dan kelompok Houthi di Yaman.

Istanbul mengecam keras serangan rudal yang menargetkan kapal kargonya yang dilakukan milisi pro Iran tersebut. Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan tindakan sedang diambil untuk mencegah insiden lebih lanjut.

"Kami mengutuk serangan rudal oleh Houthi terhadap kapal kargo berbendera Panama, Anadolu S, milik perusahaan Turki, saat berlayar di lepas pantai Yaman," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan Rabu waktu setempat, dikutip dari AFP Kamis (21/11/2024).

Kementerian Turki tidak merinci dalam pernyataannya apakah kapal tersebut mengalami kerusakan. Hanya saja, pemerintah mengatakan bahwa inisiatif yang diperlukan sedang diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

Sebelumnya Selasa, Houthi memang mengumumkan telah menargetkan sebuah kapal kargo di Laut Merah. Juru bicara Houthi, Yahya Saree mengatakan melaksanakan operasi yang menargetkan kapal Anadolu S di Laut Merah dengan sejumlah rudal balistik dan rudal laut seraya menambahkan bahwa serangan itu akurat dan langsung.

Satuan tugas angkatan laut multinasional yang dipimpin AS, CENTCOM, mengatakan dua rudal menghantam area di dekat kapal itu. Namun tak dilaporkan kerusakan ataupun korban.

Sejak November lalu, Houthi telah menargetkan pengiriman di dan sekitar Laut Merah. Mereka mengatakan hal ini adalah bentuk protes perang Israel di Gaza, Palestina.

Laut Merah disebut juga al-Bahr al-Ahmar. Perairan ini membentang sekitar 1.930 kilometer (km) dari Teluk Suez, Mesir di utara ke Teluk Aden, Yaman di selatan, yang menghubungkannya dengan Samudra Hindia.

Fakta tersebut menjadikannya penting bagi jalur perdagangan global, terutama Teluk Persia ke Eropa dan Amerika Utara. Setidaknya ada 12% perdagangan global melintasi perairan itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laut Merah Membara, Kapal Perang AS Dibombardir Rudal & Drone

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular