Prabowo Ungkap Alasan RI Pindah ke IKN, Pesisir Jawa Nyaris Tenggelam

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
20 November 2024 16:57
Presiden Prabowo Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Rio de Janeiro, Minggu (17/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Rio de Janeiro, Minggu (17/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia menderita akibat perubahan iklim secara langsung. Banyak daerah di pesisir yang tenggelam karena permukaan air laut yang meningkat.

"Daerah pesisir kami kini terendam karena kenaikan permukaan laut. Kami terpaksa memindahkan ibu kota kami," kata Prabowo, saat memberikan sambutan sesi ketiga KTT G20, Brasil, 19/11/2024, waktu setempat.

Prabowo juga mengatakan pesisir utara Jawa mengalami peningkatan air laut sebesar 5 cm per tahun. Hal itu membuat banyak lahan pada kawasan itu yang tenggelam.

"Kami kehilangan ratusan ribu hektare lahan produktif, dan lahan pertanian. Petani dan nelayan kami kini hudup dalam kondisi yang sulit. Ini akan memperburuk kemiskinan dan kelaparan," kata Prabowo.

Menurutnya, tidak ada alternatif lain, Indonesia harus berkomitmen untuk mengambil langkah mengurangi suhu cuaca hingga melakukan penyelamatan lingkungan. Sehingga Indonesia berkomitmen untuk mencapai energi baru terbarukan dan energi hijau.

Eks Menteri Pertahanan ini mengungkapkan Indonesia memiliki banyak sumber daya energi hijau. Ia mencontohkan RI telah mencapai produksi biodisel dari bahan nabati.

Saat ini, 50% kebutuhan solar diperoleh dari bahan nabati. RI juga berencana memproduksi bensin dari minyak kelapa sawit.

Selain itu, dari sisi energi Prabowo mengatakan cadangan energi geotermal RI sangat besar. Ke depan, pemerintah juga berencana menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit energi fosil dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.

"Kami berencana membangun lebih dari 75 gigawatt energi baru terbarukan dalam 15 tahun ke depan," katanya. Untuk itu, Indonesia optimistis dapat mencapai net zero sebelum tahun 2050.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Kok Baru Ngantor di IKN 2028? Ternyata Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular