Internasional

Houthi Yaman Menggila Lagi, Ancam Kapal 'Raksasa' Eropa di Laut Merah

luc, CNBC Indonesia
Senin, 18/11/2024 21:40 WIB
Foto: Kapal tanker minyak Cordelia Moon milik Inggris terbakar setelah terkena rudal di Laut Merah, Lepas Pelabuhan Laut Merah Yaman, Rabu(1/10/2024). (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok Houthi di Yaman mengancam kapal-kapal milik perusahaan pelayaran Jerman yang melintasi Laut Merah untuk menggunakan pelabuhan Israel. Ancaman ini dilaporkan oleh Asosiasi Pemilik Kapal Jerman (VDR) pada Senin (18/11/2024), menyusul eskalasi serangan terhadap jalur pelayaran internasional di kawasan tersebut.

Houthi meluncurkan kampanye yang mengeklaim solidaritas dengan Hamas setelah serangan Israel terhadap Gaza, menyusul serangan tak terduga Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Kampanye ini melibatkan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal di Laut Merah, jalur penting perdagangan global.

Irina Haesler, eksekutif VDR, menyebut peringatan melalui email yang diterima oleh badan industri pelayaran Jerman sebagai "upaya intimidasi."


Email tersebut mengancam kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, serta yang melintasi Laut Merah, Selat Bab al-Mandab, Teluk Aden, Laut Arab, dan Samudra Hindia.

Dalam salah satu email, sebagaimana dikutip AFP, Houthi memperingatkan blokade maritim terhadap "musuh Israel" dan menyatakan bahwa "semua kapal yang dimiliki, terkait, atau menuju ke Israel akan dikenakan hukuman."

Asosiasi VDR memastikan bahwa email tersebut telah dikonfirmasi keasliannya oleh Angkatan Laut Jerman dan International Chamber of Shipping.

Banyak perusahaan pelayaran besar kini menghindari Laut Merah dan memilih rute yang lebih panjang dan mahal melalui Afrika untuk menghindari risiko serangan.

Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya telah mengerahkan kapal perang untuk melindungi jalur pelayaran dari serangan Houthi serta melancarkan serangan udara ke basis pemberontak di Yaman.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raksasa Eropa 'Serang' Israel hingga Harga Emas Ambruk