Prabowo: Ekonomi RI Tumbuh Tapi Kemiskinan Masih Besar
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia - Pacific Economic Cooperation, di Lima, Peru, Jumat (14/11/2024). Dalam sambutannya Prabowo menyebut kemiskinan RI masih tergolong dalam skala besar.
Prabowo mengatakan pemerintahan Indonesia berhasil menerapkan kebijakan ekonomi dan fiskal yang bijaksana dalam beberapa tahun terakhir. Dimana ekonomi RI masih tumbuh sekitar 5% meski setelah pandemi Covid - 19, lebih tinggi dari rata-rata global.
Selain itu rata-rata inflasi juga berada pada angka 2%. Namun Indonesia masih memiliki tantangan, yakni masalah kemiskinan.
"Saya bisa bilang kita masih memiliki (masalah) kemiskinan dengan skala yang besar. Tingkat yang besar. Sehingga saya bertekad untuk kurangi," kata Prabowo dalam sambutannya.
Selain itu, menurut Prabowo, Indonesia juga memiliki persentase yang signifikan terhadap anak-anak yang mengalami kekurangan gizi.
"Saya juga bertekad untuk mengatasi masalah-masalah ini secara langsung," kata Prabowo.
Diketahui tren kemiskinan di Indonesia memang mengalami penurunan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan melanjutkan tren menurun menjadi 9,03% pada Maret 2024, dari sebelumnya sebesar 9,36% pada Maret 2023.
Penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,68 juta orang dari Maret 2023, sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang.
Penurunan kemiskinan nampak terjadi pada Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terlihat dari rata-rata persentase orang miskin yang lebih rendah dibandingkan rata-rata sebelum Jokowi memimpin.
Hanya saja persentase orang miskin di Indonesia masih mencapai 10% sejak Maret 2015 hingga Maret 2024. Turun dari Rata-rata persentase orang miskin dari 1999 hingga September 2014 yakni sebesar 14,97%.
(emy/mij)