Internasional

'Tsunami' PHK, Raksasa Pesawat Terbang Ini Pangkas 17.000 Pekerja

sef, CNBC Indonesia

15 November 2024 08:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Boeing mengeluarkan pemberitahuan resmi pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya, Rabu waktu Amerika Serikat (AS). Setidaknya 10% karyawan atau 17.000 orang akan terdampak secara global.

Pemberitahuan ini muncul di tengah utang besar yang melilit raksasa pembuat pesawat itu. Belum lagi sejumlah insiden yang melibatkan jet Boeing di berbagai maskapai penerbangan, sepanjang 2024.

Baca:

Elon Musk Diam-Diam Bertemu Iran, Ada Apa?

"Seperti yang diumumkan sebelumnya, kami menyesuaikan tingkat tenaga kerja kami agar selaras dengan realitas keuangan kami dan serangkaian prioritas yang lebih terfokus," kata Boeing dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Jumat (15/11/2024).

"Kami berkomitmen untuk memastikan karyawan kami mendapat dukungan selama masa yang penuh tantangan ini," tambahnya.

Baca:

10 Update Perang Arab: AS Bantah Israel Genosida Gaza

Khusus staf di AS, meski pemberitahuan sudah dilakukan pekan ini, tapi mereka akan tetap bekerja hingga Januari. Ini guna mematuhi persyaratan federal yang memberikan pemberitahuan 60 hari kepada pekerja.

Pemberitahuan ini juga muncul di tengah rencana CEO baru Boeing, Kelly Ortberg, yang mencoba menghidupkan kembali produksi 737 MAX, setelah pemogokan yang melumpuhkan perusahaan selama berminggu-minggu. Lebih dari 33.000 pekerja di AS berdemo menuntut manajemen.

"Banyak karyawan pada hari Rabu masih menunggu panggilan telepon atau rapat Zoom dengan atasan untuk mengetahui apakah mereka akan kehilangan pekerjaan," kata sumber yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara dengan media.

Boeing udah terhuyung-huyung dari krisis ke krisis. Pada 5 Januari panel pintu meledakkan jet 737 MAX di udara.

Sejak itu, CEO-nya mengundurkan diri. Produksi perusahaan melambat karena regulator menyelidiki budaya keselamatannya dan serikat pekerja terbesar memulai aksi mogok pada 13 September lalu.