APBN 2025 Siap Ngegas, Sri Mulyani Buka Opsi Tarik Utang Lebih Cepat

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Kamis, 14/11/2024 09:30 WIB
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers KSSK : Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2024. (Tangkapan Layar Youtube kementerian Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mempertimbangkan opsi penerbitan surat utang lebih awal atau prefunding untuk mencukupi kebutuhan belanja pada awal 2025.

"Kita juga sedang membuat atau menjajaki apakah akan prefunding 2025 dimana dalam bentuk currency apa, instrumennya sukuk atau SBN," ungkapnya saat rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung DPR, Rabu (13/11/2024)


Sri Mulyani turut melihat situasi pasar keuangan global dan dalam negeri terkini. Terutama dari sisi global, ketika Donald Trump dipastikan menang sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), pergerakan investor menjadi berbeda.

Dari dalam negeri, permintaan dari investor akan menjadi pertimbangan utama ketika penerbitan surat utang. Maka hingga saat ini belum dapat dipastikan jenis surat utang yang akan diterbitkan.

"Kita bisa saja melakukan indikasi berapa jumlah yang kita issue di luar negeri dengan instrumen biasa atau sukuk. Di sisi lain, di dalam negeri kita meng-issue utang setiap 2 minggu, itu reguler lelang," paparnya.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, belanja negara tahun 2025 mencapai sebesar Rp3.621,3 triliun, termasuk sebesar Rp1.541,4 triliun belanja non-K/L pada belanja pemerintah pusat.

Target penerimaan negara senilai Rp 2.996,9 triliun dengan target pendapatan pajak Rp 2.189,3 triliun. Defisit APBN 2025 ditetapkan sebesar 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp616,2 triliun.

"Tadi kalau APBN kita dianggap stabil dan kredibel, market itu bisa dan mereka yang pegang surat utang yang jatuh tempo mereka tidak akan mencairkan, kalau gak ada instrumen lain bingung juga makanya bisanya mereka nunggu apakah kita issue baru dan mereka revolve saja," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil