
Negara NATO Pantau RI karena Kapal Perang China, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu negara pakta pertahanan NATO, Kanada, buka suara soal manuver China untuk menawarkan kapal selam buatannya ke Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Laksamana Madya AL Kanada, Angus Topshee, dalam kunjungannya ke Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Dalam pernyataannya, ia mengaku kembali bahwa pembelian alutsista itu merupakan kewenangan penuh Indonesia. Menurutnya akan ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alutsista.
"Terserah kepada Indonesia, di mana mereka akan membeli peralatan militer. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing pemasok," ujarnya kepada wartawan.
Meski begitu, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi kerja sama termasuk dengan beberapa negara yang menggunakan alutsista buatan China ataupun Rusia. Ia mengaku bahwa Kanada akan tetap memperhatikan keamanan sepanjang waktu.
"Kami akan melakukan evaluasi, selalu, apa pun, bagaimana kami memandang keamanan dalam beroperasi dengan berbagai hal. Tapi kami juga bekerja sama dengan angkatan laut negara-negara yang menggunakan peralatan Rusia dan peralatan China," tuturnya.
"Sekali lagi, saya kembali ke poin bahwa Indonesia, sebagai negara berdaulat, harus membuat keputusan yang akan penting bagi negaranya," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, hubungan antara Kanada dengan China masih terus memanas. Kedua negara terlibat perbedaan pandangan yang tajam terkait Laut China Selatan, serta isu bilateral seperti perdagangan dan keamanan.
Di sisi lain, China dilaporkan telah menawarkan kapal selam diesel-listrik (SSK) S26T dan kapal perusak berpeluru kendali kepada Kementerian Pertahanan Indonesia dengan harga diskon.
Sejauh ini, Kementerian Pertahanan telah mengkonfirmasi tawaran kapal selam tersebut tetapi mengatakan bahwa prosesnya masih dalam "tahap proposal". Hingga saat ini, belum ada perkembangan pasti terkait pembelian kapal selam tersebut.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kanada Tabuh 'Genderang Perang' ke Israel, Ada Apa?
