Soroti Program 3 Juta Rumah Prabowo, Ketua Komisi V DPR Bilang Begini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 04/11/2024 18:25 WIB
Foto: Raker Komisi V DPR RI dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki program bangun 3 juta unit rumah dalam setahun. Namun, Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI-P Lasarus yang menilai program ini masih sebatas omong-omong. Pasalnya, belum ada bukti konkret perencanaan yang sudah disusun oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP)

"Yang sifatnya masih dalam perdebatan, masih dalam omong-omong contoh Rp 3 juta rumah ini, kan masih omong-omong ini, kita belum terima dokumennya dan kita juga belum bahas RPJMN dan RPJP pemerintah, belum kita terima untuk masa pemerintahan ini, kita liat RPJMN pemerintah akan dimuat seperti apa Kementerian Perumahan yang di-breakdown oleh Kementerian Perumahan," kata Lasarus saat Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maurarar Sirait, Senin (4/11/2024).

Ia menyebut program ini ramai karena Menteri PKP Maruarar Sirait sudah menyampaikan ke publik.


"Kalau hari ini kami belum anggap ada, masih sebatas wacana, pemerintah harus pikirkan baik-baik. 18 September pengesahan anggaran kementerian PU Ditjen Perumahan dapat Rp 5.078.208.000.583 di dokumen yang ada pada kami. Kalau bicara 3 juta rumah dari 2025 dengan modal Rp 5 triliun tentu jauh panggang dari api," kata Lasarus.

Ia mencontohkan bagaimana untuk mendukung 3 juta Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, ini membutuhkan Rp 60 triliun untuk 3 juta BSPS, apalagi pemerintah bakal membangun rumah tapak. Jika dibagi per hari pun jumlah rumah yang harus dibangun sangat besar.

"Tiga juta (rumah) dibagi 360 (hari) saya pakai kalkulator tadi, berarti setiap hari itu harus jadi rumah 8.333 rumah. Selamat melaksanakan tugas Pak Menteri," pungkasnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Program 3 Juta Rumah Dikebut, Ritel Masih Tunggu Sinyal