Zelensky Tiba-Tiba Ngamuk ke Sekutu Ukraina Gegara Korea Utara

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
02 November 2024 18:45
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (REUTERS/Thomas Peter/File Foto)
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (REUTERS/Thomas Peter/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta sekutu negaranya itu, untuk berhenti "menonton" dan mengambil tindakan untuk mengatasi keberadaan pasukan Korea Utara di Rusia, sebelum mereka mulai menyerang Ukraina.

Zelenskiy, dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, mengatakan Korea Utara telah membuat kemajuan dalam kemampuan militernya, penyebaran rudal, dan produksi senjata dan "sekarang sayangnya mereka akan belajar perang modern".

"Ribuan tentara pertama dari Korea Utara berada di dekat perbatasan Ukraina. Rakyat Ukraina akan terpaksa membela diri terhadap mereka," katanya dikutip dari Reuters, Sabtu (2/11/2024).

"Dan dunia akan menonton lagi."

Zelenskiy mengatakan Ukraina telah menemukan setiap lokasi tempat tentara Korea Utara yang ditempatkan di Rusia. Namun, sekutu Barat Kyiv, katanya, belum memasok senjata jarak jauh yang dibutuhkan untuk menyerang mereka.

"Namun, alih-alih kemampuan jarak jauh yang diperlukan, Amerika menonton, Inggris menonton, Jerman menonton...," katanya.

"Semua orang di dunia yang benar-benar ingin perang Rusia melawan Ukraina tidak meluas....tidak boleh hanya menonton. Mereka harus bertindak. Pernyataan tentang tidak dapat diterimanya eskalasi dan perluasan perang harus disertai dengan tindakan."

Video berdurasi tiga menit itu menyelingi komentarnya dengan visual tentara Korea Utara dan peluncuran rudal serta gambar perang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Video itu mengikuti wawancara dengan televisi KBS Korea Selatan pada hari Kamis di mana Zelenskiy mengecam apa yang ia gambarkan sebagai tanggapan "nihil" sekutunya terhadap pengerahan pasukan Korea Utara oleh Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa terdapat 10.000 tentara Korea Utara di Rusia, termasuk sebanyak 8.000 di wilayah Kursk selatan tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan pada bulan Agustus. Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui mengatakan kepada mitranya dari Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat bahwa negaranya akan mendukung Rusia hingga mencapai kemenangan dalam perang Ukraina.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Eropa Makin Ngeri, Pasukan Ukraina Bentrok dengan Tentara Korut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular