Tambah Rute Internasional, Aksi Nyata PIS Kejar US$ 8,9 Miliar di 2034
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, terus berekspansi menjangkau pasar internasional sebagai bagian dari upaya perusahaan mencapai target pendapatan US$ 8,9 miliar pada 2034 mendatang.
Terbaru, PIS sukses merambah rute internasional ke negara Baltik. Ekspansi kali ini menandakan semakin bertambahnya rute internasional PIS menjadi 65 rute internasional dari sebelumnya 64 rute.
PIS berhasil mengantarkan 1.700 metrik ton Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke negara-negara Baltik untuk pertama kalinya. Pengantaran ini sekaligus menambah deretan rute internasional yang dilalui oleh kapal-kapal PIS, dan menjadi tonggak bersejarah bagi PIS yang memiliki visi menjadi perusahaan logistik maritim terdepan di dunia.
Kesepakatan pengangkutan LPG ini dicapai antara PIS dan Energia Nord OÜ, anak perusahaan terkemuka dari AVH Grupp yang berbasis di Estonia, menggunakan kapal Pertamina Group Gas Arjuna yang memiliki bobot 2.398 DWT.
Kapal mengisi muatan dari Gothenburg, Swedia, selama tiga hari, Gas Arjuna akhirnya tiba di Riga, Latvia, pada 19 Oktober 2024.
Direktur Gas, Petrokimia, dan Bisnis Baru PIS Arief Sukmara menyebut, pengantaran LPG ini menandai perjalanan penting PIS dalam ekspansi bisnis di dunia.
"Pengantaran LPG mix ke Baltik ini menjadi penting karena tak hanya memperkuat jejak bisnis PIS di Eropa, tapi juga memperluas peluang bisnis baru bagi perusahaan di masa depan," ucap Arief, dikutip Jumat (1/11/2024).
Masih berlangsungnya konflik di wilayah Eropa Timur mendorong negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania untuk mencari diversifikasi sumber pasokan energi, termasuk pasokan LPG yang lebih efisien dan kompetitif.
Berdasarkan kondisi tersebut, PIS menilai perusahaan memiliki peluang besar untuk memperkenalkan keandalan layanan logistik maritim melalui kantor-kantor perwakilan, baik PIS Asia Pacific (PIS AP) di Singapura maupun PIS Middle East (PIS ME) di Dubai, ke penjuru Eropa dan kawasan lainnya. Pengangkutan ke Baltik ini merupakan salah satu buah dari jejaring bisnis yang dijalin oleh PIS Middle East (ME).
"Kami juga bangga akan kesuksesan pengangkutan ini, yang mampu diselesaikan secara cepat dan tepat waktu. PIS akan terus berusaha memperluas jangkauan pasar kami untuk melayani kebutuhan pasokan energi dunia," imbuh Arief.
Sebagai informasi, kapal Gas Arjuna merupakan salah satu kapal milik Pertamina Group yang lolos inspeksi Paris MoU yang memastikan kapal memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan lingkungan internasional. Hal ini membuat Gas Arjuna memiliki kualifikasi penuh untuk berlayar di seluruh perairan Eropa.
Dengan ekspansi market ini, PIS kini mencatat pengantaran sebanyak 65 rute internasional. Bertambah dari sebelumnya 64 rute internasional, dengan dua kantor perwakilan di Asia Pasifik (Singapura) dan Timur Tengah (Dubai) untuk memenuhi kebutuhan mitra pihak ketiga.
PIS juga berencana untuk ekspansi ke pasar Eropa dengan menjajaki pembukaan kantor perwakilan di benua tersebut. Dengan jangkauan pasar semakin luas, PIS semakin mantap menuju kapitalisasi pasar US$ 8,9 miliar pada 2034.
Strategi PIS Demi Capai US$ 8,9 Miliar
CEO PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menuturkan, untuk mencapai target pendapatan US$ 8,9 miliar tersebut, PIS memerlukan sumber pertumbuhan baru, terutama dalam konteks global dan ekspansi internasional.
"Kami menyadari untuk bisa tumbuh consistently saat ini maupun sampai tahun 2034 kami harus mencari pertumbuhan baru, yaitu internasional bisnis," ungkap Yoki kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (1/11/2024).
Di samping itu, saat ini PIS aktif memperkuat strategi kedua, yaitu memperluas jangkauan pasar dengan membuka cabang-cabang baru di luar negeri. Langkah ini merupakan bagian dari usaha PIS untuk meningkatkan kapabilitas dan memperluas bisnis secara global.
"Second strategy inilah yang terus kami perkuat supaya kami bisa terus bertumbuh dan itu sudah kami lakukan dengan salah satunya pembukaan cabang-cabang baru, anak usaha di luar negeri, bagaimana meningkatkan kapabilitas untuk mengembangkan bisnis secara internasional," ujarnya.
Dengan membuka anak usaha di berbagai negara, PIS berharap mampu mengakses pasar yang lebih luas, mendiversifikasi risiko, serta memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada di pasar internasional.
Perlu diketahui, dari target pendapatan sebesar US$ 8,9 miliar pada 2034 tersebut, sebesar 55% ditargetkan berasal dari pasar internasional dan 45% dari pasar domestik. Meski secara porsi pasar domestik lebih kecil, namun menurutnya hal itu tidak mengurangi prioritas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi dalam negeri.
Target 10 tahun mendatang tentunya bukan mustahil dicapai. Terlebih, capaian kinerja keuangan PIS dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil positif.
Selama Semester I 2024, PIS berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 1,72 miliar, naik dari US$ 1,62 miliar pada Semester I 2023. Sementara EBITDA selama Januari-Juni 2024 US$ 587,5 juta, naik dari US$ 458,4 juta.
PIS juga berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 280,9 juta atau sekitar Rp 4,32 triliun (asumsi kurs Rp 15.410 per US$) selama Januari-Juni 2024.
Raihan laba bersih selama Semester I 2024 ini mengalami lonjakan 103% dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu. Dalam periode Januari-Juni 2023 laba bersih PIS tercatat US$ 138,5 juta.
Bahkan, capaian laba bersih pada 6 bulan pertama tahun 2024 ini bahkan nyaris menyamai capaian laba bersih dalam setahun pada 2023 yang mencapai US$ 330 juta. Adapun pendapatan PIS pada 2023 tercatat mencapai US$ 3,33 miliar.
Pemerintah Dorong PIS Mendunia
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi menilai pertumbuhan positif dari kinerja logistik tidak lepas dari peran serta BUMN, termasuk PT Pertamina International Shipping (PIS).
Menurut Antoni, PIS memiliki andil besar dalam arus logistik Tanah Air dan permodalan yang kuat, sehingga ke depan harus didorong kiprahnya agar bisa menguasai pasar internasional.
"Kalau kita lihat sekarang kapal-kapal Pertamina yang keluar negeri, super tanker itu tidak hanya memuat muatan dari luar ke Indonesia. Tapi juga antar-negara sudah melakukan itu, artinya sekarang menjadi calon penguasa dunia untuk angkutan tanker itu. Oleh karena itu, kita sering kasih tahu ke PIS supaya kompetisi di luar, supaya PIS terlihat lebih unggul," ungkap Antoni, dikutip Jumat (1/11/2024).
Untuk diketahui, PIS telah mengantarkan sebanyak 71,6 miliar Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Natural Gas (LNG) ke dalam negeri sepanjang Semester I 2024. Pencapaian pada paruh pertama 2024 ini menunjukkan bahwa PIS sukses menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung aktivitas ekonomi di seluruh pelosok negeri.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyambut baik capaian kinerja apik PIS yang saat ini fokus menjadi urat nadi di distribusi energi nasional sekaligus terus melakukan ekspansi bisnis kargo internasional.
Dia menilai kinerja positif ini tak lepas dari faktor global serta investasi untuk menambah jumlah armada yang dilakukan perusahaan. "Kita sangat gembira bahwa berkinerja dengan baik, dan semoga ke depan juga PIS bisa menjadi perusahaan yang go public dan semakin baik kinerjanya," kata dia.
Perlu diketahui, secara keseluruhan PIS mengelola 320 kapal dengan sekitar 4.950 kru, serta 453 kapal support yang melibatkan 2.265 kru tambahan.
Hingga saat ini PIS mengoperasikan 320 kapal tanker, di mana 102 kapal tanker di antaranya merupakan milik sendiri. Sementara pada 2034, perusahaan menargetkan bisa mengoperasikan hingga 500 kapal, di mana sekitar 200 kapal ditargetkan kapal milik sendiri, dan sekitar 300 kapal lagi merupakan kapal sewa.
(pgr/pgr)