Maruarar Bakal Tunjuk Anak Buah Sri Mulyani Jadi Sekjen Kemenpera

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
30 October 2024 09:00
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (29/10/2024). (Tangkapan layar Youtube Komisi V DPR RI Channel)
Foto: Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (29/10/2024). (Tangkapan layar Youtube Komisi V DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait berencana untuk menunjuk anak buah Sri Mulyani, yakni pejabat Kementerian Keuangan, untuk menempati jabatan sebagai sekretaris jenderal (Sekjen) kementeriannya.

Dia juga meminta inspektur jenderal (Irjen) kementeriannya diisi dari Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Saya sudah minta Sekjennya dari Departemen Keuangan, dan Irjennya dari Kejaksaan Agung. Kenapa? Supaya nanti sinerginya bagus karena banyak nanti menyangkut manajemen anggaran dengan Departemen Keuangan (Kementerian Keuangan), pengawasan dengan Jaksa Agung," katanya di Gedung Nusantara DPR, Selasa (29/10/2024).

Dia mengungkapkan dirinya ingin membuat sistem antikorupsi. Dia berjanji semua rapat akan terbuka dan menggunakan youtube.

Recananya, Maruarar akan membentuk empat direktorat jenderal (ditjen) di kementeriannya, yakni Ditjen Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Pembiayaan dan Pembinaan Usaha Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ditjen Pembangunan Perumahan, dan Ditjen Rumah Swadaya.

Menurutnya, ini masih usulan. Dia pun membuka pintu kritik atas struktur ini.

"Jadi ini bukan sosialisasi, ini usulan kami, tolong kritisi struktur ini. Kalau ada yang kurang saya pengen sekali disampaikan," tegasnya.

Lebih lanjut, terkait dengan anggaran, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman mendapatkan anggaran Rp5,078 triliun pada tahun depan. Anggaran itu turun drastis dibandingkan tahun lalu sebesar Rp14 triliun, saat kementeriannya masih menyatu dengan Kementerian PUPR.

Hal ini menjadi sorotan Maruarar, karena jajarannya diminta membangun 3 juta rumah. Dengan anggaran terbatas, dia menilai kementeriannya harus bekerja lebih berat.

"Anggaran kami dari Rp14 triliun jadi Rp5 triliun, mesti bangun 3 juta rumah. Kalau data ini benar, berarti kita mesti kerja bayangkan 25 kali lipat untuk mencapai 3 juta," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Maruarar Minta Maaf, Groundbreaking Rumah Gratis Lebih Cepat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular