Bukan Nikel, di Era Prabowo RI Bakal Fokus ke 3 Komoditas Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
29 October 2024 14:15
Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra)
Foto: Pabrik Aluminium PT Inalum. (CNBC Indonesia/ Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID membeberkan bahwa Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun ke depan akan fokus pada pengembangan 3 komoditas, yakni tembaga, aluminium, dan timah.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, ketiga komoditas tersebut juga akan menjadi produk andalan perusahaan yang dinilai bisa mendorong Indonesia menjadi pemasok tembaga, aluminium, dan timah dunia.

"Dari berbagai macam analis yang meng-cover komoditas metal dan mineral kita, paling tidak 3 tahun ke depan kita akan fokus di tembaga, aluminium dan timah. Itu menjadi nantinya produk andalan dari MIND ID, di mana peluang untuk memposisikan Indonesia dari sisi menjadi significant global supply provider," jelas Hendi kepada CNBC Indonesia di sela acara London Metal Exchange (LME) Week 2024, dikutip Selasa (29/10/2024).

Hendi menyebutkan, hal itu seiring dengan ambisi dunia menuju transisi energi melalui elektrifikasi, sehingga membutuhkan bahan baku tembaga, aluminium, dan timah.

"Energi transisinya itu menuju ke elektrifikasi. Jadi kalau kita ngomong elektrifikasi mau itu dari sisi pembangkit yang berdasarkan photovoltaic, terus kemudian elektrifikasi secara mungkin tenaga renewable dan lain-lain, itu membutuhkan jumlah komponen tembaga dan aluminium dan timah yang lebih tinggi dari sebelumnya," bebernya.

Bahkan, lanjut Hendi, kendaraan listrik yang saat ini digencarkan untuk mengurangi bahan bakar fosil membutuhkan komponen tembaga, aluminium, dan timah lebih banyak hingga 4 kali lipat.

"Karena kan semuanya berbasis kabel, jadi penghantar listrik yang paling baik, copper, aluminium dan semua direkatkan, disambung oleh produk timah kita," ujarnya.

Bahkan, Hendi mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini sudah diakui dunia memiliki kekuatan yang besar lantaran memiliki berbagai jenis komoditas tambang. Dia mengatakan hal itu diakui oleh para analis dan pelaku industri di dunia.

"Tentunya kita harus bisa memformulasi strategi yang tepat. Dari sisi keunggulan beberapa komoditi kita, ini juga sudah disampaikan oleh para analis dan para pelaku industri, bahwa Indonesia mempunyai kekuatan yang sangat besar di komoditas tembaga, kemudian di bauksit, dan juga timah," kata Hendi.

Hendi mengatakan, Indonesia yang diakui memiliki kekuatan besar tersebut harus diiringi dengan perencanaan alokasi produksi tambang tembaga, bauksit, dan timah. Hal itu juga dilakukan sekaligus dengan interaksi pasar untuk menentukan pola operasi di Indonesia.

"Jadi bagaimana kita bisa melakukan perencanaan mengenai alokasi produksi, terus kita juga berinteraksi dengan para klien kita di sini, dan juga kita berinteraksi dengan pasar. Ini sangat menentukan pola operasi kita," tambahnya.

Hendi membeberkan pihaknya memiliki tujuan utama perusahaan untuk bisa mengoptimasi sumber daya alam di Indonesia. Dia menilai tujuan tersebut bisa membuat Indonesia memiliki peran strategis dalam memasok hasil tambang dunia.

"Jadi, di sinilah kita selalu mencari peluang bagaimana itu bisa kita laksanakan dengan baik. kayak di timah kita sudah merintis aliansi strategis dengan China, dan mudah-mudahan kita bersama dengan Peru juga," imbuhnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos MIND ID: 98% Jabatan Strategis di Freeport Diduduki Putra-Putri RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular