Terungkap! Dua BUMN Ini Ternyata Kesayangan Prabowo

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 28/10/2024 20:20 WIB
Foto: Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu menjadi moderator dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto akan memperkuat PT Pertamina dan PT PLN, sebagai BUMN yang bertanggung jawab memastikan kemandirian energi di Indonesia, atau swasembada energi.

Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu mengatakan, penguatan itu bahkan menjadikan Prabowo menganggap direktur utama PT Pertamina dan PT PLN seperti seorang menteri, bukan hanya dirut BUMN.

"Jadi Presiden itu selalu mengatakan, kita itu butuh strong Pertamina, kita butuh strong PLN. Kalau dua institusi ini kuat, 40% (masalah) negara ini selesai. Makanya dirut Pertamina sama PLN itu sudah kayak menteri sebetulnya," kata Anggito dalam acara Orasi Ilmiah Dies Natalis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (28/10/2024).


Meski menjadikan dua dirut itu memiliki posisi strategis, namun Prabowo memberikan beban berat. Untuk dirut Pertamina ditugaskan menghentikan impor 1 juta barrel per hari minyak mentah Indonesia karena produksi minyak mentah Indonesia saat ini tersisa 600 ribu barel per hari dengan konsumsi 1,6 juta lebih barel per hari.

Sementara itu, untuk dirut PLN adalah memperkuat penguasaan pembangkit listriknya untuk memperkuat kedaulatan energi di dalam negeri dengan mencari sumber pendanaan yang berkelanjutan, tak lagi hanya bergantung pada insentif pajak maupun subsidi.

"Karena Pertamina ini harapannya nanti 80% dia akan menguasai sendiri ya, baik di hulu maupun di hilirnya. Sama juga dengan PLN," ucap Anggito.

Prabowo mengamanatkan kedua dirut itu mulai mandiri dalam mencari pembiayaannya, tidak lagi hanya mengandalkan dari pinjaman, dan insentif fiskal dari APBN seperti pengurangan pajak melalui skema tax holiday, subsidi, hingga kompensasi.

"Karena mereka enggak bisa pinjem terus kan, mereka harus punya self-financing yang memadai. Karena investasi Pertamina dan PLN tuh is billion. Ini beliau-beliau sudah kaki di atas, atas kaki di kepala, saya enggak tau how can they survive gitu. Kalau saya jadi mereka gak bisa tidur saya pasti, lebih baik jadi Menteri Keuangan daripada Dirut Pertamina," ucap Anggito.

"Kita sudah all out juga ngasih mereka tax holiday, tax during construction, subsidi, guarantee dan sebagainya, tapi at the end enggak cukup itu," tegasnya.

Dengan besarnya amanat terhadap dirut Pertamina dan PLN untuk memastikan kedaulatan energi, Prabowo juga memberikan jaminan proteksi hukum bagi mereka.

"Kemarin Jaksa Agung, Kepolisian, dipanggil bapak jangan asal ciduk saja, jangan asal ngambil-ngambil. Pertamina PLN, saya protect katanya gitu. Beliau sangat sayang sekali sama perusahaan itu. Jadi kalau ada apa-apa, kalau ada orang pajak, lapor ke saya dulu katanya, itu belum tentu salah," ucap Anggito.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun