McDonald's Kembali Jual Burger Ini Setelah 1 Orang Tewas
Jakarta, CNBC Indonesia - Restoran cepat saji Amerika Serikat (AS) McDonald's kembali menjual Burger Quarter Pounder setelah sebelumnya satu orang tewas dan puluhan dilarikan ke rumah sakit. Hal ini terkait wabah E.coli di seperlima restoran perusahaan di negeri Paman Sam itu akibat bawang bombay yang terkontaminasi, yang terdapat dalam menu tersebut.
Mengutip CNBC International, Senin (28/10/2024), otoritas kesehatan AS sebenarnya masih melakukan penyelidikan ke sumber wabah. Namun restoran di Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, Oklahoma, dan Utah, terkena dampak.
"Masalah ini tampaknya hanya terjadi pada bahan dan geografi tertentu," kata Kepala supply chain untuk operasi McDonald's di Amerika Utara, Cesar Pina.
"Kami tetap yakin bahwa produk apa pun yang terkontaminasi yang terkait dengan wabah ini telah dihapus dari rantai pasokan kami dan dikeluarkan dari semua restoran McDonald's," tambahnya dalam sebuah surat yang dikirim ke perusahaan tersebut di AS.
Pengujian Departemen Pertanian Colorado tidak mendeteksi E.coli dalam sampel roti daging sapi yang diambil dari restoran di daerah tersebut. Sebaliknya, otoritas kesehatan telah meneliti bawang bombay yang digunakan di Quarter Pounders sebagai kemungkinan penyebab wabah itu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyebut bawang diproduksi oleh Taylor Farms yang bertanggung jawab atas hal ini. McDonald's telah berhenti menggunakan Taylor Farms sebagai pemasok bahan tersebut tanpa batas waktu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa wabah E.coli yang terkait dengan McDonald's telah menyebabkan 75 kasus di 13 negara bagian. Dari 61 pasien dengan informasi yang tersedia, 22 orang telah dirawat di rumah sakit, dan dua orang mengalami kondisi serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal, yang disebut sindrom uremik hemolitik.
Badan tersebut sebelumnya juga mengatakan bahwa seorang lansia di Colorado meninggal. Berdasarkan kasus yang dilaporkan sejauh ini, wabah ini terjadi antara 27 September 27 hingga 11 Oktober.
Presiden McDonald's AS Joe Erlinger meminta maaf kepada pelanggan dalam sebuah video yang diposting di situs web perusahaan. Penurunan penjualan Quarter Pounder juga terjadi.
"Atas nama sistem McDonald's, saya ingin Anda mendengar pendapat saya: kami minta maaf," katanya.
McDonald's diperkirakan akan melaporkan pendapatan kuartal ketiganya (Q3) sebelum penutupan pasar Selasa waktu setempat. Saham perusahaan tersebut telah anjlok 7% sejak CDC mengaitkan wabah E.coli dengan restorannya.
(sef/sef)