
RI Gandeng Prancis Garap 'Harta Karun' Strategis di Grobogan Jateng

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama perusahaan asal Prancis yakni PT Eramet Indonesia Mining akan melakukan penyelidikan potensi 'harta karun' berupa lithium di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Hal itu menyusul penjajakan kerja sama antara pemerintah melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) dengan PT Eramet Mining Indonesia. Penjajakan tersebut diklaim bertujuan untuk membahas tindak lanjut kerja sama terkait studi dan eksplorasi mineral kritis di Indonesia.
Kepala PSDMBP Agung Pribadi mengungkapkan bahwa penyelidikan di Grobogan merupakan tindak lanjut dari studi lithium brine yang diinisiasi pada 2023 di wilayah Bledug Kuwu, Jawa Tengah.
"Kegiatan tersebut akan melibatkan metode geofisika dan geokimia, dengan PSDMBP dan Eramet berkontribusi dalam penggunaan peralatan dan teknik yang berbeda. Dalam hal tersebut, metode geofisika yang akan digunakan antara lain gravity, ground magnetic, dan magnetotelluric oleh PSDMBP, serta geolistrik, self-potential, dan passive seismic oleh Eramet," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (17/10/2024).
Agung menyebutkan, sejatinya pihaknya sudah melakukan persiapan teknis untuk kegiatan tersebut telah dilakukan sejak Agustus 2024 lalu. Dia juga mengatakan pihaknya akan mengurus perizinan serta sosialisasi kepada pemerintah setempat pada 21 Oktober 2024 mendatang.
Selain itu, metode geokimia berupa pengambilan sampel air brine juga akan dilakukan oleh tim PSDMBP untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
Hal itu diklaim sebagai upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Agung juga mengatakan pihaknya saat ini berupaya untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan asing lainnya untuk bisa melakukan studi mendalam terkait potensi mineral kritis di dalam negeri.
Agung menilai, mineral kritis seperti nikel, kobalt, dan lithium, menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan teknologi masa depan khususnya untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik.
"Dengan adanya studi yang komprehensif, diharapkan dapat ditemukan cadangan mineral kritis baru yang lebih besar dan bernilai ekonomis tinggi," kata Agung.
Adapun, Agung mengungkapkan bahwa kerja sama yang akan dijalin antara pihaknya dengan perusahaan asal Prancis tersebut mencakup beberapa aspek.
Agung menyebutkan hal itu termasuk studi dan penyelidikan wilayah prospek mineral kritis yang belum dikembangkan di Indonesia, karakterisasi bijih serta proses metalurgi terkait nikel, dan eksplorasi litium dari geothermal brine.
Selain itu, kerja sama tersebut juga diklaim akan membuka peluang pertukaran pengetahuan terkait eksplorasi lithium, inventarisasi mineral, serta publikasi ilmiah bersama.
Dengan begitu, pihaknya klaim akan melakukan kunjungan ke fasilitas R&D Eramet di Paris, Prancis, pada awal Desember 2024 mendatang. Agung menjelaskan kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari teknologi ekstraksi lithium dari geothermal brine yang sedang dikembangkan oleh Eramet, sekaligus memperkuat transfer pengetahuan dalam rangka pengembangan industri mineral kritis di Indonesia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Harta Karun Langka' Dicari Dunia ada di RI, Ternyata Ini Fungsinya..
