Internasional

Eropa Kesal China Jadi Anak Emas Rusia, Ungkap Muncul Masalah Ini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 October 2024 21:40
Pesawat Lufthansa diparkir di bandara Frankfurt, Jerman, Kamis, 7 Maret 2024. (AP Photo/Michael Probst)
Foto: Pesawat Lufthansa diparkir di bandara Frankfurt, Jerman, Kamis, 7 Maret 2024. (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan Eropa merasa ada persaingan tidak sehat dengan China. Yakni karena larangan terbang di atas langit Rusia. Hal ini disampaikan CEO Luthansa Carsten Spohr dalam pertemuan industri di Brussels. Sebaliknya, dia menambahkan maskapai China diperbolehkan lewat Rusia.

"Kami tidak diizinkan melewati Rusia, namun maskapai China diizinkan. Jika menginginkan persaingan yang adil, setiap penerbangan yang mendarat di Eropa menghindari wilayah udara Rusia. Sampai itu terjadi, ada keuntungan besar untuk maskapai China," kata dia, dikutip dari Reuters, Rabu (17/10/2024).

Selain soal boleh lewat langit Rusia, China juga diuntungkan dari segi sistem perdagangan emisi Eropa. Karena negara itu tidak perlu membayarkan biaya sistem tersebut.

Sementara itu, ada masalah lain soal keterlambatan pengiriman pesawat. Menurut para maskapai, ada ketidakpastian soal pengiriman.

Penundaan ini terkait masalah yang dihadapi pembuat pesawat Airbus dan Boeing. Perusahaan kesulitan dengan masalah rantai pasokan dan Boeing ditambah dengan adanya aksi industri.

Meski begitu, Ryanair yang merupakan maskapai berbiaya rendah memiliki pandangan lain. Keterbatasan ini mungkin bisa berdampak baik pada harga tiket.

Menurut CEO Michael O'Leary, perusahaan bisa berjalan baik jika mendapatkan 10-15 pesawat dari Boeing setelah bulan Maret 2025. Jumlah itu jauh lebih sedikit yang diharapkan yakni mencapai 30 unit.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Perang Dagang Uni Eropa Vs China, Ini Industri yang Jadi Korban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular