Impornya "Meledak" 80%, Beras Negara Ini Diam-Diam "Jajah" RI

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
15 October 2024 15:15
Suasana aktivitas pembongkaran beras impor dari Vietnam yang baru tiba di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan menggunakan Kapal MP Fortune, Kamis (21/3/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana aktivitas pembongkaran beras impor dari Vietnam yang baru tiba di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan menggunakan Kapal MP Fortune, Kamis (21/3/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor beras Indonesia meningkat pada periode Januari-September 2024. Beratnya mencapai 3,22 juta ton atau senilai US$ 2,01 miliar.

Volume impor beras itu naik 80,68% dibanding periode Januari-September 2023 yang senilai 1,78 juta ton, dan nilainya naik 105% dari senilai US$ 980,44 juta.

"Untuk impor beras Januari sampai September 2024 tercatat US$ 3,2 juta ton atau US$ 2,01 miliar," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di kantornya, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Khusus untuk September 2024, impor beras seberat 173,29 ribu ton, turun dibanding bulan sebelumnya 202,65 ribu ton, dan September 2023 US$ 194,35 ribu ton.

Untuk nilai impornya sendiri pada September 2024 sebesar US$ 98,39 miliar, juga turun dibanding Agustus 2024 senilai US$ 114,41 miliar, dan dibanding September 2023 juga lebih rendah karena saat itu senilai US$ 116.82 miliar.

Berdasarkan negara asalnya, impor beras sepanjang tahun ini paling banyak berasal dari Thailand seberat 1,14 juta ton. Vietnam 988,04 ribu ton, Pakistan US$ 463,39 miliar, Myanmar 407,66 ribu ton, dan India US$ 202,67 ribu ton.

Secara nilai, impor dari Thailand senilai US$ 739,44 mliar, Vietnam US$ 610,23 miliar, Myanmar US$ 610,23 miliar, Pakistan US$ 290,70 miliar, Myanmar US$ 251,88 miliar, dan India US$ 100,95 miliar.

"Jadi, untuk negara asalnya yang pailng banyak berasal dari Thailand, Vietnam dan Pakistan," tegas Amalia.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Politik Impor Beras RI Melonjak 62%, Tembus Rp 37 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular