
Gerak Cepat MIND ID Kembalikan Tambang Raksasa Asing ke Ibu Pertiwi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia resmi membentuk BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia pada 27 November 2017. Saat itu, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menjadi induk usaha dengan anggota PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia.
Lalu, pada 2019 holding tersebut bertransformasi menjadi MIND ID yang merupakan akronim dari Mining Industry Indonesia. Harapan transformasi ini adalah sinergi dari lima perusahaan tambang terbesar di Tanah Air yang akan mengeksplorasi dan mengelola potensi sumber daya mineral yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, untuk membangun peradaban, menyejahterakan bangsa, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Benar saja, pasca-transformasi tersebut, pemerintah terbilang agresif mengambil alih tambang-tambang asing raksasa melalui MIND ID. MIND ID mencatatkan keberhasilan dalam sejarah dengan mengambil 14% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dari perusahaan tambang nikel multinasional yakni Vale Canada Limited ("VCL") dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. ("SMM").
MIND ID akhirnya menjadi pemegang saham terbesar dengan total kepemilikan 34%. Adapun MIND ID membeli divestasi 14% saham Vale dengan harga Rp 3.050 per lembar saham atau dengan nilai US$ 300 juta.
Adapun, aksi pengambilalihan saham tambang milik perusahaan asing yang ada di Indonesia ini, sejatinya bukan yang pertama. Pada tahun 2021, MIND ID juga berhasil menjadi pemilik mayoritas saham PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 51,2% saham.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Djoko Widajatno menyebutkan bahwa, harga tersebut memang jauh di bawah harga saham milik Vale. Oleh karena itu, ia menyebut harga tersebut sudah yang terbaik dari kedua belah pihak.
"Kalau dari sisi harga kita tidak bisa melihat mahal atau tidak, karena di situ bermain hukum permintaan dan juga penyediaan. Jadi kompromi yang terbaik adalah tidak ada keberatan-keberatan dari pihak yang membeli maupun yang menjual," ungkap Djoko kepada CNBC Indonesia.
Dalam hitungan CNBC Research, harga akuisisi Rp 3.050 per saham sama saja senilai valuasi PBV 0,76 kali dan PER 7,15 kali. Nilai tersebut sangatlah murah mengingat rule of thumb valuasi PBV <1,5 dan PER < 15. Ditambah lagi, valuasi tersebut untuk mendapatkan lebih dari 10% kepemilikan saham.
Selain itu, perhitungan tersebut belum mempertimbangkan kinerja keuangan INCO ketika nantinya telah mengoperasikan penuh smelternya. Tentunya, proyeksi laba bersih INCO pada tahun-tahun mendatang akan semakin tinggi dan valuasi perseroan akan semakin murah.
Indonesia melalui MIND ID bisa ketiban untung yang besar tatkala sudah menjadi pemegang saham mayoritas di Vale Indonesia. Hal ini bisa terjadi pada hasil dividen yang diterima oleh MIND ID setelah menggenggam saham 34% dibandingkan sebelumnya yang hanya 20%.
Keuntungan melalui dividen juga bisa berkaca atas dividen MIND ID dari PT Freeport Indonesia. Ambil contoh pada tahun 2023, di mana MIND ID menerima dividen sebanyak US$ 3,8 miliar melesat tinggi dibandingkan tahun 2018, sebelum MIND ID menguasai 51% saham Freeport yang hanya berkisar US$ 180,3 juta.
Dengan kepemilikan saham terbesar, MIND ID memiliki potensi untuk mendorong pengolahan produk hilir nikel di dalam negeri, memberikan kontribusi positif pada nilai dan pertumbuhan INCO.
Penguatan usaha ini dapat dicapai melalui integrasi bisnis yang lebih baik dengan MIND ID, memudahkan kerja sama dengan sesama anak usahanya.
Pengamat Hukum Sumber Daya Alam Universitas Tarumanegara Ahmad Redi menilai kepemilikan saham mayoritas oleh MIND ID akan menjadi strategis, secara teknis bisa mengendalikan arah hilirisasi ke depan.
"Sekarang kan Vale sudah melakukan hilirisasi dari nikel, begini nikel, menjadi nickel mate, ya, ferro nickel, dan seterusnya. Nah, dengan kemudian adanya posisi mengendalikan operasional, maka kita bisa lebih melesat lagi yang tadinya itu hanya misalnya jadi stainless steel, kita bisa kemudian untuk konteks kendaraan listrik," katanya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Upaya MIND ID Jaga Stabilitas Sektor Pertambangan Berkelanjutan
