
Investasi Diler Mobil Butuh Modal Segini, Bisa Raup Pendapatan Rp350 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi dalam penjualan mobil melalui diler ternyata membutuhkan nilai investasi mencapai puluhan miliar. CEO Maju Motor Group Alvin Kennedy yang sudah memiliki 50 jaringan diler yg tersebar dari Sumatra sampai Papua mengungkapkan bahwa nilai investasi itu bakal sejalan, bahkan lebih besar dengan revenue yang didapatkan.
"Kalau kami dari dealer tugas kami dalam penetrasi pasar, melayani customer dan pelayanan after sales dan bisnis ini per dealer kurang lebih menyerap karyawan 80-150 orang, investasinya 35-65 miliar, tergantung besaran dealer dan lokasi dan revenue Rp 200-350 miliar per tahun," kata Alvindalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Demi mendapatkan revenue itu, Maju Motor Group memegang beberapa brand seperti Honda, Mitsubishi, serta Wuling. Sumber cuannya bukan hanya dari penjualan mobil baru, namun juga used car center, rental, dan investasi lainnya. Lewat penjualan ini, ada juga kontribusi pajak kepada pemerintah.
"Otomotif adalah salah satu bisnis yang memberikan penerimaan pajak. PPN, ada BBN 1, BBNKB 12p, PPH, dan setiap tahun setiap kendaraan berkontribusi 2% dari pada nilai mobil sebagai pajak," sebut Alvin.
Market Indonesia dalam 10 tahun terakhir terus terang cukup stagnan di 1 juta unit, tapi sedikit demi sedikit ekspor kita naik cukup banyak. Tapi kalau sektor domestik di dua tahun terakhir cenderung turun.
"Dan YoY (year on year, secara tahunan) 2023 ke 2024 ini terus terang sektor otomotif turun 12% dan saya ingin highlight industri otomotif tidak sedang baik-baik saja dan butuh support dari pemerintah," ujar Alvin
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rapor Investasi di Era Prabowo-Gibran Bakal Kencang, Kok Bisa?
