Rakornas REPNAS 2024

RI Butuh Rp 62 Triliun Bangun Infrastruktur Gas di Era Prabowo

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
14 October 2024 18:08
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Rosa Permata Sari memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Rosa Permata Sari memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN (PGAS) menyampaikan kebutuhan investasi untuk pengembangan proyek infrastruktur gas hingga lima tahun ke depan diperkirakan mencapai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 62 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per US$).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, dengan kebutuhan investasi yang cukup besar tersebut, maka perusahaan terbuka lebar untuk bekerja sama dengan beberapa pihak dalam merealisasikan proyek infrastruktur gas bumi di Indonesia.

"Yang pasti sudah dimulai bahwa kebutuhan infrastruktur 2025-2029 dengan rencana yang tergambarkan butuh US$ 4 miliar untuk pengembangan lima tahun ke depan," kata dia dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Ia pun berharap melalui investasi ini, proyek jaringan pipa gas terintegrasi yang menghubungkan wilayah Aceh hingga Jawa Timur dapat terbangun dalam waktu lima tahun ke depan.

Rosa menjelaskan bahwa infrastruktur gas di wilayah Sumatera saat ini baru sebatas pada pipa transmisi gas Arun-Belawan. Sementara untuk jalur Dumai-Sei Mangkei masih belum tersambung.

Karena itu, diharapkan ke depan jalur pipa di wilayah Sumatera dapat tersambung sepenuhnya. Sehingga pasokan gas yang berasal dari wilayah tersebut dapat disalurkan ke Pulau Jawa setelah pipa transmisi Cirebon-Semarang tersambung.

"Infrastruktur PGN sudah tersambung khusus di barat, Sumatera Arun-Belawan, Dumai-Sei Mangkei masih terpotong, ini harapkan 5 tahun ke depan akan tersambung dan Jawa tengah dan Jabar, 5 tahun bisa expect dari Arun bisa sampai Jatim, secara cost bisa balancing," katanya.

Dia menjelaskan, dalam lima tahun ke depan pihaknya akan menyasar pusat permintaan gas, di mana saat ini pihaknya sudah berfokus pada Jawa bagian Barat, yakni ruas Cirebon-Semarang dan ke depannya Tegal-Cilacap.

"Kami akan bangun Tegal-Cilacap agar bisa dinikmati teman-teman smelter," ujarnya.

Lalu, untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur akan didorong menggunakan virtual pipeline atau Liquefied Natural Gas (LNG).

"Ke Indonesia Tengah dan Timur akan didorong LNG, dan bangun beyond pipeline untuk memenuhi demand di Papua Utara dan Sumbawa," imbuhnya.


(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGN Pompa Pemanfaatan Gas Jawa Tengah Hingga 70 BBTUD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular