Nasdem Tak Masuk Kabinet, Ini Bocoran dari Sekjen Gerindra

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 14/10/2024 16:12 WIB
Foto: Ahmad Muzani, usai dilantik sebagai Ketua MPR RI 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, (3/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani buka suara mengenai keputusan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya Nasdem masih menjadi bagian dari pemerintahan.

"Nasdem tidak mengajukan daftar untuk duduk di kementerian, tapi Nadem mengatakan bagian dari koalisi. Ia siap mengamankan untuk pemerintahan Prabowo - Gibran," kata Muzani, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (14/10/2024).

Muzani menjelaskan meksi Nasdem tidak ambil bagian kabinet, ia menegaskan bukan berarti partai yang dipimpin oleh Surya Paloh ini bukan bagian dari pemerintahan.


"Tidak masuk atau tidak ambil bagian dari susunan kabinet tidak berarti lantas ia tidak menjadi bagian dari pemerintah. Ia mengatakan bahwa tidak ambil bagian bukan berarti tidak menjadi bagian pemerintah," katanya.

Sebelumnya keputusan tidak ikutnya Nasdem ke kabinet Prabowo - Gibran diungkapkan Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim.

"Atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet," ungkap Hermawi kepada wartawan di RSPAD Gatot Subroto, Minggu lalu (13/10/2024).

Mengutip CNN Indonesia, NasDem memilih untuk memberi masukan dan pemikiran di luar kabinet dan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Pikiran-pikiran kita, kontribusi kita terhadap berbagai hal, itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum NasDem Saan Mustopa menjelaskan alasan partainnya yang akhirnya memilih untuk tidak masuk ke kabinet Prabowo-Gibran. Dia menyinggung alasan Ketum NasDem Surya Paloh soal etika dan kepantasan partainya untuk masuk kabinet.

"Terkait dengan (keputusan) kabinet, NasDem kan selalu mengatakan dalam hal ini Pak Surya, ini soal etika saja dan kepantasan saja," kata Saan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Soal etika dan kepantasan maksudnya adalah NasDem saat Pilpres 2024 lalu tidak mendukung pasangan Prabowo-Gibran. NasDem juga mendukung rival Prabowo-Gibran yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Nasdem ini kan ketika Pilpres 2024, 14 Februari yang lalu, itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo," ujar Saan.

Maka dari itu, NasDem tahu diri. Jadi mereka memberikan kesempatan bagi partai-partai yang sudah berjuang sebelumnya untuk memenangkan Prabowo-Gibran untuk masuk kabinet. Meski demikian, Saan menegaskan NasDem tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Nah, karena itu secara etika tentu NasDem apa istilahnya tahu diri ya, bahwa dia memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung Pak Prabowo Pak Gibran untuk mengisi komposisi di kabinet," ucapnya.

"Jadi kita men-support dan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan kebijakan dan program pemerintahan Pak Prabowo," imbuhnya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Prabowo Soal 2 Periode:Kalau Tak Berhasil, Jangan Harap Saya Maju Lagi