Rakornas REPNAS 2024

Prabowo Benar! Pangan & Energi Kini Krusial Bagi Indonesia

teti purwanti, CNBC Indonesia
Senin, 14/10/2024 15:37 WIB
Foto: Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia telah memilih jalur pembangunan lima tahun ke depan dengan memperkuat sektor pangan dan transisi energi. Berbeda arah dengan pembangunan di Korea Selatan yang fokus di sektor digital dan ekonomi hijau.

Hal ini diungkapkan oleh Rektor IPB University Arif Satria dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024). Ia mengatakan, perbedaan arah pembangunan ini tentu didasari dari kemampuan Korea Selatan untuk menjadikan negara sebagai negara maju atau berpendapatan tinggi.


Sebagaimana diketahui, sebelum krisis moneter pada 1997-1998, Korea Selatan pada 1995 sudah masuk ke dalam status negara berpendapatan tinggi atau berhasil lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Sedangkan Indonesia menargetkan diri lepas dari middle income trap baru pada 2038.

"Korea Selatan itu sebagai sebuah negara yang awalnya dengan kita start yang sama tetapi sekarang majunya luar biasa, dan hari ini Korea Selatan menegaskan 2 tema pembangunan, satu digital deal, dan yang kedua green deal," ucap Arif.

Oleh sebab itu, Arif mengatakan, tak heran Korea Selatan saat ini memfokuskan diri seluruh kebutuhan investasi dan inovasi untuk sektor digital dan ekonomi hijau.

Sementara itu, Indonesia karena masih berstatus negara berpendapatan menengah ke atas, menurutnya juga tak aneh harus memperkuat sektor pangannya dulu serta mempercepat proses transisi energi. Sebagai landasan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan berkelanjutan.

"Dan saya sepakat kalau yang dipilih adalah food security dan energy transition. Itu adalah dua hal yang saya kira harus benar-benar ditegaskan, sehingga itu menjadi lokomotif bagi pembangunan ekonomi di Indonesia," tegas Arif.

Dengan fokus ini, maka ia menekankan pemerintah ke depan harus memfokuskan inovasi dan kreatifitas pembangunan ke dalam dua sektor itu.

"Itu adalah modal bagi kita untuk menentukan masa depan. Masa depan tidak bisa diprediksi, tapi Abraham Lincoln mengatakan the best way to pretty future adalah created dengan inovasi-inovasi dan karya-karya yang produktif," ujarnya.

Dalam fokus kebijakan di sektor kedaulatan pangan atau food security Prabowo sebelumnya telah menekankan bahwa ini penting untuk memastikan tak ada lagi kelaparan yang terjadi di Indonesia. Khususnya anak-anak sekolah tanah air.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini produksi pangan dalam negeri merupakan hal penting, untuk memberikan makan kepada rakyat. Sebab menurutnya bangsa yang merdeka tidak boleh bergantung terhadap impor pangan.

"Saya bertekad untuk swasembada pangan, saya yakin saya benar. Sejarah membuktikan bahwa sikap saya benar. Dari awal saya ingatkan kalau kita tergantung impor kalau terjadi krisis seperti covid bagaimana? negara eksportir pangan hentikan ekspornya," kata Prabowo.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Eks Ibu Negara Korsel Diperiksa Jaksa-Terancam Penjara