
Video: Mantan Menkeu Jokowi Ungkap Fakta & "Nasib" Kelas Menengah
Jakarta, CNBC Indonesia- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya tren penurunan jumlah penduduk yang masuk kelas menengah dalam lima tahun terakhir
Pada tahun 2024 proporsi kelas menengah Indonesia pada sebanyak 47,85 juta penduduk atau lebih rendah dari data 2019 sebanyak 57,33 juta penduduk.
Selain itu jumlah penduduk kategori menuju kelas menengah atau 'aspiring middle class' pada 2024 bertambah menjadi 137,5 juta jiwa dibanding tahun 2019 sebanyak 128,85 juta jiwa.
Ekonom Senior, Bambang Brodjonegoro mengatakan penurunan jumlah kelas menengah terjadi oleh sejumlah faktor yakni pandemi covid-19 yang menyebabkan PHK dan penutupan pabrik. Selain itu masalah inflasi global sejak 2022 juga berimbas ke RI yang tercermin pada kenaikan harga utamanya pangan yang mencapai 8-10%, Dimana saat harga pangan naik maka akan sulit untuk kembali turun.
Sehingga Bambang menyebutkan, kombinasi antara turunnya income akibat PHK dan pabrik bangkrut dengan naiknya harga pangan mendorong tekanan daya beli dan turunnya jumlah kelas menengah.
Seperti apa Ekonom dan Mantan Menkeu Era Jokowi melihat kondisi kelas menengah? Bagaimana dampaknya ke ekonomi RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Ekonom Senior dan Menteri Keuangan RI 2014-2016, Bambang Brodjonegoro dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 14/10/2024)

-
1.
-
2.
-
3.