RI Mulai Biodiesel 40% di 2025, Prabowo Mau Genjot Hingga B60

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 14/10/2024 12:08 WIB
Foto: Menteri ESDM sekaligus Ketua Dewan Pembina REPNAS, Bahlil Lahadalia memberikan sambutan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan periode pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Terpilih 2024/2029 Prabowo Subianto nantinya akan meningkatkan penggunaan campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel pada Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Bahlil, ke depannya Prabowo akan mendorong penggunaan biodiesel hingga B60.

"Nah di samping itu kita akan tingkatkan menjadi B50 B60 program Pak Prabowo lagi itung B40 udah selesai uji coba," ungkap Bahlil saat membuka Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Bukan hanya B60, apabila mampu maka program biodiesel akan ditingkatkan lagi.


"Kemudian B40 jadi B50 B60 bahkan kalau ada tekanan dalam pandangan Pak Prabowo akan ditingkatkan lagi," bebernya.

Foto: Tes bahan bakar B40 ke mobil saat uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tes bahan bakar B40 ke mobil saat uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Program mandatori biodiesel dianggap Bahlil penting untuk mengurangi ketergantungan impor terutama BBM jenis solar. Di samping itu, Bahlil juga mau produksi minyak bumi di dalam negeri juga digenjot serta konversi ke energi listrik.

"Kalau bisa insya allah ini kedaulatan energi clear," ucapnya.

Sebagai catatan Kementerian ESDM saat ini tengah melakukan persiapan pelaksanaan mandatori biodiesel 40% (B40), yang ditargetkan akan dilaksanakan mulai 1 Januari 2025. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi membeberkan, selain meminta percepatan penyelesaian Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EB-ET), Bahlil juga meminta agar pengembangan bioenergi dapat menjadi prioritas.

Eniya mengatakan program mandatori biodiesel yang saat ini baru 35% (B35) ditargetkan dapat digenjot tidak hanya sebatas pada B50, tapi bahkan hingga B60.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Mau Buka Akses Bandara Internasional di Berbagai Kota