Masyarakat di 3T Nikmati Akses Internet Berkat BTS BAKTI Kominfo

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
14 October 2024 10:30
Menara BTS Bakti di Oepoli, Kab Kupang NTT
Foto: Maesaroh

Jakarta, CNBC Indonesia - Transformasi digital dalam satu dekade terakhir sangat signifikan pencapaiannya, hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi digital, seperti internet, perangkat mobile, dan sistem informasi, telah berhasil meningkatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, dan infrastruktur di Indonesia. Tak ketinggalan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang turut melakukan percepatan proses digitalisasi nasional selama satu dekade Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Salah satu pencapaian yang patut diapresiasi adalah pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Wilayah-wilayah ini seringkali terabaikan dalam hal akses teknologi dan informasi.

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua daerah di Indonesia, yang tergolong wilayah 3T, dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi. Berdasarkan data per 4 Oktober 2024, dari 5.618 site BTS 4G BAKTI Kominfo yang ditargetkan on air di 2024, sudah on air 5.142 lokasi, sementara itu, 156 lokasi ready for on air.

Keberadaan jaringan 4G di wilayah 3T memberikan dampak positif yang nyata. Masyarakat kini dapat memanfaatkan berbagai aplikasi digital, dari layanan pendidikan online hingga e-commerce, yang sebelumnya tidak ada jaringan internet. Selain meningkatkan literasi digital, juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah terpencil kini memiliki peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Salah satu titik BTS 4G BAKTI Kominfo bisa ditemui di Desa Saluta, Tutumaloleo, Halmahera Utara. Terletak di bagian timur Tobelo dan menjadi salah satu desa yang terdalam, BTS 4G yang dibangun oleh BAKTI Kominfo membantu ibu-ibu berbelanja di e-commerce.

Fitri, warga asli Desa Saluta memilih belanja di e-commerce karena dinilai murah. Selain belanja online, Fitriani juga berjualan online melalui media sosial Facebook. Adapun produk yang dijualnya cukup beragam, seperti gula, kue dan juga udang.

"Jualan paling kue, promosikan di Facebook. (Selain itu) usaha gula aren. Kalau harganya lagi turun dipromosikan di sosial media. Harganya 1 sampai 2 gula Rp 10 ribu siap diantar nggak pakai ongkir," jelas Fitriani.

Kemudahan belanja dan jualan online yang kini dirasakan oleh masyarakat Desa Saluta tidak terlepas dari adanya jaringan telekomunikasi dan internet yang baik di desanya. Apalagi, BAKTI Kominfo sudah membangun satu tower BTS dengan satu jaringan telekomunikasi yang memudahkan konektivitas masyarakat.

Ibu dua anak ini juga merasakan kemudahan lain karena hadirnya BTS BAKTI Kominfo yang dibangun sejak 2017 di desanya. Di antaranya ia bisa dengan mudah berkomunikasi dengan sanak-saudara di luar desa atau kota dari tempatnya tinggal saat ini.

"Ya kita sudah senang karena ada BAKTI ini turun. Sudah bisa internet, video call sama anak yang di luar kota, dan kita nggak ketinggalan zaman gitu," ucapnya.

Site BTS 4G BAKTI Kominfo juga bisa ditemui Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hadir sejak 2019. Saat ini sudah ada 21 menara BTS serta 77 titik lokasi yang memiliki akses internet dari BAKTI.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rote Ndao, Yesy Dae Pany, menjelaskan perbaikan jaringan internet tidak hanya dilakukan di sekitar Nemberala tetapi juga obyek wisata lainnya.

Salah satu wisata unggulan di Rote ialah Teluk Mulut Seribu yang terletak di Desa Daiama Kecamatan Landu Leko.

"Teluk Mulut Seribu merupakan destinasi wisata andalan yang dijadikan destinasi wisata internasional. Infrastruktur dikembangkan dengan pembangunan resort dan fasilitas pendukung wisata lainnya, termasuk sinyal telekomunikasi," tutur Yessy kepada CNBC.

Kehadiran internet di NTT turut dirasakan para pelajar. Agnes Serlia Tanes, siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Amfoang Timur, bercerita bagaimana internet membuat pelajar di wilayah perbatasan seperti dirinya lebih terbuka kepada dunia luar.

Sekolahnya memang berada di Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, di perbatasan Indonesia-Timor Leste di kawasan Oepoli. Sekolahnya berjarak sekitar 200 kilometer dari ibu kota NTT, Kupang.

Dengan semangat Agnes bercerita bagaimana dia belajar berkreasi membuat hiasan dari bunga hingga mencari materi pelajaran kesukaannya, biologi, dari YouTube.

"Beta suka sekali lihat kreasi bunga di YouTube. Beta pernah buat kreasi bunga dan menang. Beta juga pakai internet buat mengerjakan tugas sampai cari materi," tutur Agnes.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Pastikan Pencarian Kapal LCT Cita XX Masih Terus Dilakukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular