Jokowi Bawa Kabar Baik, Warga Indonesia Pasti Bangga!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Jumat, 11/10/2024 18:25 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo kembali menggelar Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Ruang Sidang Kabinet, Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), pada Jumat, (13/9/2024). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Nusantara, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini dunia telah masuk pada abad Asia. Dimana diperkirakan Indonesia bakal menjadi kekuatan baru ekonomi baru.

"Ada 3 negara yang akan menjadi kekuatan ekonomi baru, China, India, Indonesia. Kita masuk," kata Jokowi di Istana Garuda, IKN, Jumat (11/10/2024).


Namun Jokowi mengatakan mewanti-wanti karena tidak gampang untuk menuju ke situ.

Saat ini GDP nominal Indonesia sudah mencapai US$ 1,427 triliun, sedangkan GDP perkapita RI sudah mencapai US$ 5.060. Setidaknya untuk masuk golongan negara maju GDP Indonesia terus harus terus meningkat.

Sehingga Jokowi mendukung pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Kalau kita ngebut apalagi target yang disampaikan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto menuju growth di angka 8% perkiraan kita 7 tahun ke depan GDP kita mungkin di atas US$ 8.000 per kapita," katanya.

Hingga terus bertambah, lanjut Jokowi, di 5 tahun berikutnya menjadi US$ 11.000 per kapita, dan 10 tahun berikutnya US$ 12.000 per kapita. "Mungkin kita bisa melompat perkiraan lembaga-lembaga internasional bisa di atas US$ 23.000 (per kapita), itu artinya di tahun 2045 tapi sekali lagi menuju ke sana tidak gampang. Butuh keberanian memutuskan tapi juga butuh hitung-hitungan yang detail dan komplit dengan angka-angka yang jelas memutuskannya," kata Jokowi.

"Dan saya meyakini bapak Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto mampu membawa kita semuanya menuju ke angka- angka yang tadi saya sampaikan," kata Jokowi.


(emy/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AMRO Ungkap Risiko Pembengkakan Rasio Utang RI Terhadap PDB