Investasi dari 4 Negara Ini Menggeliat Jelang Prabowo Dilantik

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
09 October 2024 18:20
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani dalam pertemuan Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2. (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani dalam pertemuan Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Forum Indonesia-Africa (IAF) ke-2. (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat adanya tambahan investasi baru dari berbagai negara ke Indonesia jelang bergantinya kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, negara yang mulai menggelontorkan investasi baru ke Indonesia jelang tutup tahun ini ada yang berasal dari Singapura, Korea Selatan, China, hingga Amerika Serikat. Namun, ia belum mau mengungkap detail perusahaan maupun besaran investasinya.

"Ya tambahan ini dari Singapura, Korea, dan China yang saya lihat ada penambahan ini, dan US ada satu investasinya dari US yang cukup signifikan," kata Rosan saat ditemui di kawasan Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024).

Rosan mengatakan, yang mencolok adalah investasi baru dari Amerika Serikat. Negara itu membawa dana investasi baru senilai US$ 2,5 miliar untuk memperkuat pembangunan perusahaan panel surya, melalui perusahaan SEG Solar. SEG Solar sudah berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sejak 2023.

"Dari US kurang lebih kemarin hampir US$ 2,5 miliar. Kemarin baru groundbreaking SEG yang berhubungan dengan clean energy juga, di baterai juga," ucap Rosan.

Sebagaimana diketahui, pada 2023 lalu, Produsen photovoltaic (PV) asal Amerika Serikat (AS), SEG Solar telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) untuk membangun pabrik terbarunya dengan lahan seluas 40 hektar.

Nilai investasi SEG di Indonesia senilai lebih dari US$ 500 juta. Pabrik SEG di Grand Batang City akan menjadi salah satu fasilitas manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 5GW untuk sel surya dan 5GW untuk modul.

Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja, memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di bidang teknologi PV.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Timur Tengah Panas, Investasi ke RI Gak Ngaruh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular