Hasil Survei Terbaru Pilpres AS Trump Vs Harris, Ini Pemenangnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam persaingan yang semakin ketat menuju pemilihan presiden Amerika Serikat pada 5 November, Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris unggul tipis atas mantan Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, 46% dibanding 43%. Hasil ini diungkapkan dalam jajak pendapat baru yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos.
Jajak pendapat yang berlangsung selama empat hari dan selesai pada Senin (7/10/2024) ini menunjukkan bahwa Harris masih memimpin, meskipun sebelumnya ia unggul lebih besar dengan selisih enam poin pada survei yang dilakukan pada 20-23 September.
Meskipun Harris unggul, Trump tetap menjadi pilihan utama bagi pemilih terkait sejumlah isu ekonomi. Beberapa pemilih bahkan terpengaruh oleh klaim Trump yang menyatakan bahwa imigran ilegal cenderung melakukan kejahatan, meskipun pernyataan ini telah banyak dibantah oleh para akademisi dan lembaga penelitian.
Namun, survei ini menunjukkan bahwa 53% pemilih setuju dengan klaim Trump tentang bahaya imigran ilegal terhadap keamanan publik, dibandingkan dengan 41% yang tidak setuju.
Ekonomi menjadi isu paling penting dalam pemilihan ini, dengan 70% responden mengatakan bahwa masalah biaya hidup adalah prioritas utama. Trump lebih unggul dalam isu ini dengan 44% responden yang percaya bahwa ia memiliki pendekatan yang lebih baik dalam mengatasi masalah biaya hidup, dibandingkan dengan 38% yang memilih Harris.
Meskipun demikian, Harris mendapat dukungan lebih besar terkait upaya mengurangi kesenjangan antara warga kaya dan masyarakat umum, dengan margin 42% berbanding 35%.
Trump juga tampak terdorong oleh kekhawatiran yang meluas tentang imigrasi, yang saat ini berada pada level tertinggi dalam lebih dari satu abad. Klaim bahwa imigran ilegal merupakan ancaman keamanan publik terus dimainkan dalam kampanye Trump sepanjang tahun ini, meskipun bukti menunjukkan bahwa imigran tidak lebih cenderung melakukan kejahatan dibandingkan warga asli Amerika.
Dalam hal ketajaman mental, jajak pendapat ini juga menunjukkan bahwa 55% pemilih menganggap Harris "tajam secara mental dan mampu menghadapi tantangan," dibandingkan dengan 46% yang mengatakan hal yang sama tentang Trump.
Jajak pendapat ini melibatkan 1.272 orang dewasa Amerika, termasuk 1.076 pemilih terdaftar, dengan 969 di antaranya dianggap paling mungkin berpartisipasi pada Hari Pemilihan.
Harris telah memimpin dalam enam jajak pendapat Reuters/Ipsos sejak ia secara resmi masuk dalam pemilihan presiden pada akhir Juli, setelah Presiden Demokrat Joe Biden mundur dari pencalonan ulangnya pasca penampilan debat yang buruk melawan Trump pada bulan Juni.
Namun, meskipun Harris unggul secara nasional, hasil pemilihan di Amerika Serikat akan ditentukan oleh electoral college, di mana tujuh negara bagian kunci diperkirakan akan sangat menentukan hasil akhir. Hasil jajak pendapat di negara-negara bagian ini menunjukkan bahwa Harris dan Trump bersaing ketat dengan margin hasil yang tipis di antara mereka.
(luc/luc)