Jokowi: RI Berpotensi Jadi Negara Super Power

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 October 2024 19:15
Presiden Jokowi Resmikan Pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024, Jakarta, Selasa (8/10/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi Resmikan Pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024, Jakarta, Selasa (8/10/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan negara harus punya sikap untuk berani menempuh jalan sendiri tanpa mengikuti tren dunia, yang terkadang menyeret ke hal sulit. Supaya Indonesia bisa menjadi negara maju.

"Dan negara kita harus berani menempuh jalan kita sendiri, kita harus berani menempuh jalan kita sendiri, jangan mengikuti tren dunia yang kadang menggeret kita masuk ke kompetisi yang kita sulit," kata Jokowi dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Selasa (8/10/2024).

Jokowi mengatakan Indonesia memiliki kekuatan sendiri yang berbeda dengan negara lain, yang bisa membawa kemajuan negara. Meski membutuhkan strategi dan rencana taktis untuk menggapai cita-cita itu.

"Karena kita punya core kompetensi sendiri, kekuatan kita apa, kalau kita fokus, komplit dengan rencana taktis, strategi taktis, saya meyakini tadi yang saya sampaikan di depan abad Asia dan kita menjadi super power betul-betul bisa kejadian," kata Jokowi.

Sebelumnya Jokowi mengatakan Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia, bersama dengan India dan China.

"Karena kita tahu sekarang kita telah masuk ke abad Asia, pergeseran dari Barat menuju Asia Growth pertumbuhan ekonomi juga bergerak ke Asia," katanya.

"Super power ekonomi tiga negara yang diperkirakan, India, China, dan Indonesia," sambung Jokowi.

Namun, Jokowi melihat masih banyak tantangan dan syarat untuk dipenuhi supaya Indonesia menjadi negara super power. Sehingga harus berhati-hati untuk tidak terjebak dalam pesimisme.

"Penting untuk menjaga optimisme," ungkapnya. Jokowi juga menyebutkan tantangan yang harus dihadapi. Seperti perlambatan ekonomi global yang diperkirakan masih di angka pertumbuhan 2,7 - 2,8%.

"Patut kita syukuri Indonesia masih tumbuh di atas 5% growth-nya," katanya.


(emy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular