Makan Bergizi Gratis Prabowo Bakal Buka Loker Buat 1,5 Juta Orang

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
08 October 2024 16:20
Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Siswa-siwi menyantap hidangan makan bergizi saat uji coba program makam bergizi gratis di SDN 4 Tangerang, Banten, Senin (5/8/2024). Makan bergizi gratis merupakan program unggulan yang dibawa Prabowo-Gibran saat kampanye di Pilpres 2024 lalu dan tetap berpegang kepada anggaran yang tersedia pada RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Terpilih Prabowo Subianto bakal menyerap 1,5 juta tenaga kerja. Lapangan kerja ini akan diserap melalui 30.000 satuan layanan MBG yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Maka nanti ada peluang kerja baru 1,5 juta untuk 30.000 satuan layanan," kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana di kawasan Jakarta Concention Center, Selasa (8/10/2024).

1,5 juta lapangan kerja di 30.000 satuan layanan itu akan terbuka bila program MBG Prabowo beroperasi penuh dengan total serapan anggaran Rp 400 triliun untuk total penerima 82,9 juta orang yang terdiri dari anak PAUD-SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyesui.

Dadan merinxikan, bila 30.000 satuan layanan itu telah tersedia, maka tiap satuan layanan membutuhkan 3 orang yang dikhususkan bagi pegawai Badan Layanan Gizi, sisanya sekitar 46 orang akan menjadi juru masak, dan 1 orang manager satuan layanan, sehingga total ada 50 orang pekerja dalam satuan layanan.

"Karena itu pegawainya lokal, ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak remaja, itu yang disatuan pelayanan saja, tidak termasuk petani yang memasok," ucap Dadan.

Dadan pun menjelaskan satuan layanan yang akan menjadi kepanjangan Badan Gizi Nasional untuk menjalankan program MBG. Satuan layanan itu ia katakan tidak hanya berperan sebagai dapur umum, melainkan juga sebagai penyerap komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan di daerah.

"Kita tidak sebut dapur umum karena kita tidak hanya masak dan deliver makan bergizi, tapi kita jadi off taker terdepan dari produk-produk pertanian lokal," tegas Dadan.

"Makanya di situ manager berperan sebagai kepala yang kelola masak memasak tapi juga beli produk makanan, makanya kita sebut satuan pelayanan," ungkapnya.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Mau Ekonomi RI 8%, Prabowo Harus Selesaikan "Masalah" Berat Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular