Internasional

Ancaman Resesi Melanda Ekonomi Terbesar Eropa, Ada Apa?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 07/10/2024 18:35 WIB
Foto: Ilustrasi bendera Jerman (dpa/picture alliance via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinyal pelemahan ekonomi terdeteksi di Jerman. Data resmi menunjukkan bahwa pesanan industri di ekonomi terbesar Eropa itu melemah dan dikhawatirkan menjadi tanda-tanda resesi.

Dalam data resmi badan statistik federal Destatis, Senin (7/10/2024), pesanan baru, yang diawasi ketat sebagai indikator aktivitas bisnis masa depan, anjlok sebesar 5,8% secara bulanan pada Agustus 2024.


Angka ini jauh lebih besar dari perkiraan analis yang disurvei oleh perusahaan data keuangan FactSet. Diketahui, mereka sempat meramal adanya pelemahan 1,8% di periode yang sama.

Sektor manufaktur penting Jerman terpukul keras oleh biaya energi yang lebih tinggi setelah perang Rusia di Ukraina dan menurunnya permintaan dari luar negeri. Kondisi ini kemudian berkontribusi pada penyusutan ekonomi pada tahun 2023.

Tanpa tanda-tanda pemulihan yang akan segera terjadi, lembaga ekonomi terkemuka telah menurunkan perkiraan mereka dalam beberapa minggu terakhir dan sekarang melihat ekonomi Jerman mandek atau sedikit berkontraksi lagi pada tahun 2024.

"Mengingat permintaan yang terus-menerus lemah dan terus memburuknya sentimen perusahaan, pemulihan yang nyata dalam ekonomi industri pada paruh kedua tahun 2024 tidak mungkin terjadi," kata kementerian ekonomi dalam sebuah pernyataan.

Kementerian akan mengumumkan perkiraan terbarunya sendiri pada hari Rabu dan, menurut harian Sueddeutsche Zeitung, berencana untuk mengatakan bahwa sekarang mereka memperkirakan produksi akan menyusut sebesar 0,2% tahun ini.

"Berita buruk terus berdatangan," kata ekonom LBBW Jens-Oliver Niklasch. "Semuanya terasa seperti resesi."


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini