
Hashim Tegaskan Tak Mau Jadi Menteri Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia - Adik Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, yang juga merupakan anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo menyatakan komitmennya untuk tidak masuk kabinet kakaknya itu.
Prabowo dikabarkan akan mengumumkan jajaran kabinetnya langsung seusai dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, menggantikan posisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sudah satu dekade menjabat sebagai Kepala Negara Republik Indonesia.
"Jadi saya tidak akan ikut kabinet, tidak menjadi menteri, berarti 1 kursi menteri masih kosong. Prabowo senang saya tidak ada niat, dan saya kira cukup susun konsep pemerintah yang akan datang," kata Hashim saat menghadiri diskusi dengan pengusaha di Gedung Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2024).
Meski begitu, Hashim mengaku sejak enam bulan terakhir telah diberi amanat oleh Prabowo untuk menjadi Ketua Satgas Perumahan, untuk merancang kebijakan demi mengeksekusi program pembangunan 3 juta unit rumah dan apartemen per tahun.
Termasuk program andalan Prabowo untuk merenovasi rumah bagi masyarakat yang tidak mampu melalui pembentukan Kementerian Perumahan. "Saya berbangga jadi Ketua Satgas, tapi saya tidak ada kepentingan," kata Hashim.
Hashim berujar, konsep pembangunan 3 juta hunian era Prabowo akan terbagi ke dalam dua aspek, pertama ialah pembangunan 2 juta unit rumah tiap tahun di pedesaan yang diurus UMKM, Koperasi, hingga BUMDes, serta 1 juta unit apartemen tiap tahun yang diurus pengembang besar.
Ia memastikan pembangunan itu untuk mengatasi sulitnya masyarakat Indonesia saat ini untuk memiliki rumah, khususnya kalangan Gen Z dan Milenial yang menjadi bagian dari kelas menengah. Permasalahan itu pada akhirnya membuat kelas menengah kini jarang yang ingin memiliki anak karena untuk beli rumah saja sulit.
"Ada data yang menunjukkan di antara Gen Z dan Milenial, populasi anak-anak itu berkurang, anak-anak Gen Z dan milenial middle class, karena tidak mau punya anak kecenderungannya. Ini karena perumahan apalagi di kota tidak terjangkau, terlalu mahal," ucapnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, selain program pembangunan perumahan itu didesain untuk mengisi kurangnya pasokan, juga akan dikonsepkan dari sisi pembiayaannya supaya masyarakat mampu menjangkau harga rumah yang telah disediakan.
Maka, ia mengaku sudah seringkali bertemu dengan Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu maupun jajaran direksi PT SMF maupun BUMN seperti Perum Perumnas supaya harga rumah ke depan lebih terjangkau.
"Nah regulasinya kita sudah beri informasi ke BTN, kita sudah beberapa kali ketemu Pak Nixon Napitupulu, kita ketemu beberapa kali 3-4 kali, lalu direksi SMF saya sudah ketemu, Perumnas saya sudah ketemu," kata Hashim.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hashim: Prabowo Bagikan Makan Gratis 2 Kali Sehari, Pagi & Siang
