Siap-Siap Warga Jabar-Jateng Bakal "Kebanjiran" Gas di Awal 2026

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
01 October 2024 17:40
Fasilitas Penerima Gas atau On Shore Receiving Facilites (ORF) Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 di Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah, yang dioperasikan PT Pertamina Gas (Pertagas). (Dok. Pertagas)
Foto: Fasilitas Penerima Gas atau On Shore Receiving Facilites (ORF) Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 di Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah, yang dioperasikan PT Pertamina Gas (Pertagas). (Dok. Pertagas)

Batang, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penyelesaian proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II sepanjang 245 km pada awal 2026. Proyek yang mencakup ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur Timur ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menjelaskan bahwa proyek Cisem tahap II akan selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

"Kalau sampai bisa beroperasi, sesuai dengan tata waktu yang kita sudah siapkan, itu selesai semua pekerjaannya itu bulan Februari tahun 2026," kata Laode dikutip Selasa (1/10/2024).

Menurut Laode, proyek Cisem Tahap II ini akan memasok gas ke berbagai kawasan industri, termasuk di Batang dan Jawa Barat, seperti Kilang Balongan serta Cilacap. Selain industri, pasokan gas juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga atau Jargas.

Adapun, kapasitas penyaluran gas yang dari Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) diperkirakan mencapai lebih dari 200 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Sebenarnya angkanya belum fix betul masing-masing badan usaha ya, tapi kita lihat tadi di atas 200 MMSCFD itu bisa mengalir melalui pipa itu," kata dia.

Sebagaimana diketahui, proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi yang dikelola dalam Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghubungkan jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat, dan Jawa Bagian Timur dalam rangka memperkuat rantai suplai gas bumi secara nasional.

Tender proyek ini dimulai pada April 2024, dengan konsorsium KSO PT Timas Suplindo - PT Pratiwi Putri Sulung terpilih sebagai pelaksana proyek. Nilai kontrak mencapai Rp2,7 triliun dan mencakup perancangan serta pelaksanaan konstruksi terintegrasi, dengan durasi pengerjaan selama 18 bulan sejak penandatanganan kontrak pada 2 Agustus 2024.

PT Amythas telah ditunjuk sebagai konsultan manajemen konstruksi untuk mengawasi seluruh proses pembangunan sesuai standar yang berlaku. Pekerjaan fisik proyek dijadwalkan dimulai pada Oktober 2024 setelah persiapan administrasi selesai, dan tim pelaksana telah memobilisasi alat berat serta tenaga kerja.


(vns/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ketua KPPU: Jargas Kota Jadi Solusi Pengganti Subsidi LPG Rp 830 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular