Diborong Kongo, Intip Pesawat N-219 Nurtanio "Made in RI"
Petugas memeriksa pesawat N-219 Nurtanio yang berada di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/9/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
N-219 Nurtanio merupakan merupakan pesawat penumpang dan serba guna yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Spesifikasi dasar mencakup kapasitas 19 penumpang dan dua mesin turboprop produksi Pratt and Whitney PT6A–42, masing-masing bertenaga 850 shp. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pesawat ini mampu terbang dan mendarat di landasan pendek sehingga mudah beroperasi di daerah-daerah terpencil. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, terdapat potensi hingga 54 unit pesawat yang dapat digunakan untuk mendukung pariwisata domestik. Hal ini sejak dengan posisi geografis Indonesia yang merupakan negara maritim. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Nampak kepala kapten terlihat tengah memeriksa kokpit atau Geladak kendali pada pesawat N-219 Nurtanio. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Peswat buatan PTDI diketahui telah diborong sebanyak 5 unit oleh Republik Demokratik Kongo. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di sela-sela High Level Forum On Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9) lalu. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Kongo membuat kesepakatan pembelian 5 unit pesawat N-219 Nurtano dalam acara Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 di Bali. Nilai pembelian 5 pesawat buatan PTDI itu mencapai US$ 66,2 juta atau setara Rp 1,013 triliun (Rp15.105/US$). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
