Siap-Siap! Prabowo Bakal Gencarkan Biodiesel Sampai B50

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
26 September 2024 16:15
Tes bahan bakar B40 ke mobil saat uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Tes bahan bakar B40 ke mobil saat uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan era Prabowo Subianto kelak akan mendorong kebijakan pemanfaatan sumber bahan bakar nabati dalam hal ini sawit atau biodiesel sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran yang juga Gubernur Bank Indonesia 2003-2008, Burhanuddin Abdullah mengatakan, kebijakan pemanfaatan biodiesel sejatinya sudah diberlakukan sebanyak 35% (B35). Ke depan, kebijakan pemanfaatan biodiesel bisa ditingkatkan menjadi B50.

"Dan itu sudah sampai di B35 yang konon kabarnya sudah sangat bagus. pemerintah mendatang itu agak insist untuk bisa di B50. Saya nggak tahu apakah nanti kecukupan dari CPO nya itu sendiri," jelas Burhanuddin dalam acara UOB Indonesia Economic Outlook 2025, dikutip Kamis (25/9/2024).

Selain pemanfaatan biodiesel, bahan campuran untuk jenis bensin yakni dari bioetanol juga diharapkan bisa digencarkan. Jika hal itu bisa dilakukan, Indonesia diperkirakan bisa menghemat anggaran impor mencapai US$ 20 miliar setara Rp 303,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.173 per US$).

"Selain itu di usaha-usaha untuk ubah molase jadi etanol sebagai campuran dari Pertamax atau Pertamax Plus ini sedang kita jajaki, pelajari lakukan supaya bisa dilakukan dan itu kalau bisa dengan biodiesel kita at least US$ 20 billion kita bisa save untuk tidak impor," bebernya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan periode pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Terpilih 2024/2029 Prabowo Subianto nantinya akan meningkatkan penggunaan campuran BBN jenis biodiesel pada BBM.

Saat ini Indonesia sudah menerapkan mandatori penggunaan biodiesel dengan campuran Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebesar 35% atau B35 pada BBM Solar. Bahlil menyebut, ke depannya Prabowo akan mendorong penggunaan biodiesel hingga B40, dan bahkan hingga B50.

"Saya juga menyampaikan bahwa kita sudah harus meningkatkan peningkatan pemakaian kita pada energi baru terbarukan. Sekarang kita sudah mengenal B35, B40, ke depan kita dorong menjadi B50. Ini salah satu program daripada Pak Prabowo," jelas Bahlil dalam acara Detikcom Leaders Forum, di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Asal tahu saja, Kementerian ESDM sendiri saat ini tengah melakukan persiapan pelaksanaan mandatori biodiesel 40% (B40), yang ditargetkan akan dilaksanakan mulai 1 Januari 2025. Hal tersebut menyusul permintaan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat memberikan arahan pada rapat pimpinan (Rapim) di lingkungan Kementerian ESDM, Selasa (20/8/2024).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi membeberkan, selain meminta percepatan penyelesaian Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EB-ET), Bahlil juga meminta agar pengembangan bioenergi dapat menjadi prioritas.

Eniya mengatakan program mandatori biodiesel yang saat ini baru 35% (B35) ditargetkan dapat digenjot tidak hanya sebatas pada B50, tapi bahkan hingga B60.

"Bioenergi akan menjadi prioritas juga, kita lagi mempersiapkan B40 untuk mandatori ya. Mandatori nanti saya keluarkan Insya Allah ini sudah settle di 1 Januari 2025," kata Eniya usai Rapim di Gedung Kementerian ESDM, beberapa waktu lalu.

Menurut Eniya, untuk menuju ke B40 setidaknya terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh industri. Mulai dari mempersiapkan pelabuhannya, pengirimannya, dan logistik.

"Industri harus mempersiapkan ini, investasi akan butuh modal juga. Nah ini kita kasih waktu untuk persiapan sampai dengan Desember," katanya.

Seperti diketahui, setelah sukses menjalankan program B30 yakni campuran antara 30% fatty acid methyl ester (FAME) dan 70% BBM jenis Solar, pemerintah juga telah merilis program B35 sejak 1 Februari 2023 dengan alokasi mencapai 13,15 juta Kilo Liter (KL) per tahun.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bye Impor Solar, Pemerintah RI Siapkan BBM Baru Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular